TEMPO.CO, Jakarta - Persela Lamongan yang akan bertanding pada pekan keenam Liga 1 Indonesia 2019 hari ini, Senin 1 Juli, di kandang Persebaya, Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, tanpa didampingi pelatih kepalanya, Aji Santoso.
Mantan bintang tim nasional sepak bola Indonesia dan pemain legendaris Persebaya serta Arema itu mengundurkan diri jabatannya sebagai pelatih kepala Persela karena merasa gagal mengangkat prestasi timnya pada awal Liga 1 musim 2019 ini.
Sebagai pelatih, Aji sudah malang-melintang di persepakbolaan Indonesia dan menangani tim nasional pada pergelaran Asian Games 2014. Sebagaimana Aji, Ivan Kolev, Jacksen F. Tiago, dan Luciano Leandro layak disebut sudah sangat berpengalaman dalam jatuh-bangunnya pergerakan sepak bola Indonesia. Tapi, mereka harus terdepak lebih awal pada Liga 1 2019.
Kolev yang asal Bulgaria dan Jacksen dari Brasil bahkan sudah seperti Aji yaitu merasakan menjadi pelatih tim nasional Indonesia. Adapun Luciano pada masa jayanya sebagai pemain menjadi ikon dari PSM Makassar dan Persija Jakarta di Liga Indonesia. Jacksen pun sebagai pemain adalah legenda Persebaya.
Mengapa Aji dan kawan-kawan yang sudah sarat pengalaman di Liga Indonesia itu bisa terdepak lebih awal? Berikut kisah mereka dalam empat seri tulisan.
Aji Santoso (depan. ANTARA/M Risyal Hidayat
Aji Santoso: Alasan Profesional
Aji Santoso resmi mengundurkan diri dari posisinya sebagai pelatih kepala Persela Lamongan terhitung pada hari Minggu, 30 Juni 2019. Keputusan ini diambil oleh Aji Santoso seusai dirinya menghadap pihak manajemen Persela.
"Selama beberapa hari beritanya simpang siur. Pada hari ini saya sudah resmi saya sudah menghadap ke pengurus. Mulai hari ini saya mundur dari Persela," ucap Aji Santoso seperti dikutip dari situs perselafootball.com.
Menurut Aji Santoso, keputusan mundur tidak lepas dari rangkaian hasil buruk yang diraih oleh Persela pada awal musim. Namun, bukan berarti pelatih asal Kepanjeng, Kabupaten Malang, ini melepas tanggung jawab saat tim dalam kondisi limbung.
"Justru adalah bentuk tanggung jawab saya supaya ke depan tim bisa menjadi lebih bagus. Mudah-mudahan dengan situasi baru Persela bisa berprestasi. Saya ingin berpisah dengan baik-baik dan kekeluargaan," tegasnya.
Ketua Eksekutif Persela Lamongan, Yuhronur Efendi, mengatakan jika klub menerima pengunduran diri Aji Santoso. Dia menyebut bahwa tidak ada persoalan apa pun di balik mundurnya Aji Santoso. Semua murni demi prestasi Persela yang lebih baik. "Tidak ada persoalan apa-apa. Ini keputusan profesional coach Aji, ya kita terima dengan baik karena ini demi kemajuan dari Persela," paparnya.
Yuhronur juga memastikan Aji Santoso tidak akan mendampingi tim pada laga terdekat melawan Persebaya Surabaya pada hari ini, Senin, 1 Juli 2019. Eky Taufik dan kawan-kawan akan didampingi oleh para asisten saat berlaga di Stadion Gelora Bung Tomo.
"Untuk sementara ditangani oleh asisten coah Danur Dara, Erik Ibrahim dan Ragil Sudirman," jelasnya.
Aji Santoso: Perubahan Komposisi Pemain
Sudah lima pertandingan dilalui oleh Persela Lamongan di Shopee Liga 1 2019. Namun, belum sekalipun Laskar Joko Tingkir mampu meraih kemenangan. Dua kali imbang dan tiga kali kekalahan diraih.
Hasil tersebut tentu saja jauh dari ideal. Apalagi, Persela memainkan tiga pertandingan di kandang sejauh ini.
Sebelum mundur, Aji Santoso, mengungkap apa yang membuat Persela sulit untuk meraih kemenangan. "Kalau kita lihat untuk materi pemain juga memang sedikit sulit untuk bisa bersaing. Kalau saya lihat seperti itu," ucap Aji Santoso.
Menurut Aji Santoso, perubahan komposisi pemain yang terjadi pada musim ini membawa dampak besar. Pemain baru yang datang belum mampu menutupi kepergian Saddil Ramdani, Gian Zola, Fahmi Al Ayyubi, dan Dendy Sulistiawan.
"Pemain yang datang dan pemain yang pergi cukup timpang. Itu yang jadi masalah," kata pelatih berusia 49 tahun tersebut.
Aji Santoso juga menegaskan bahwa dia bukan sosok yang anti dengan pemain senior. Namun, kondisi memang tidak memungkinkan baginya untuk mendapat pemain senior dengan kualitas yang mumpuni. Akhirnya, Persela pun banyak merekrut pemain muda.
"Bukan berarti saya tidak suka pemain senior. Saya justru senang pemain senior. Tapi, kalau memang tidak ada kan kita harus lebih memantapkan pemain muda," paparnya.
Sebelum mundur, Aji Santoso masih sempat memastikan bahwa dia masih belum patah harapan dengan skuad Persela. Mantan pelatih Arema FC tersebut masih cukup yakin bahwa timnya bisa bangkit. Sebab, dia melihat ada tim lain yang berada dalam situasi jauh lebih buruk.
"Kita lihat ada tim yang bertabur bintang pun belum berprestasi sejauh ini. Sedangkan pemain saya pemain muda, pemain yang pengalaman cukup kurang dan pemain asing juga baru. Butuh waktu untuk pemain ini bisa matang," kata Aji Santoso.
Tapi, kenyataan berbicara lain, Aji Santoso merasa harus lebih cepat mundur sebelum sempat melihat racikan baru skuadnya berkembang lebih stabil.