TEMPO.CO, Jakarta – Kapten Tim Sepakbola Putri Amerika Serikat, Megan Rapinoe, tak hanya berhasil membawa timnya meraih gelar juara Piala Dunia Putri 2019. Perempuan berusia 34 tahun itu pun dinilai telah berhasil memenangkan 'perang' melawan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.
Rapineo yang berhasil membawa Amerika Serikat meraih gelar juara Piala Dunia Putri untuk keempat kalinya merupakan orang yang berjuang untuk kesetaraan gender di sepak bola Amerika Serikat. Pandangannya tersebut berseberangan dengan Trump yang berasal dari Partai Konservatif.
Dalam wawancara dengan eight by eight magazine beberapa waktu lalu, Rapinoe kembali menabuh genderang perang dengan Trump. Dia sempat menyatakan bahwa dia tak akan datang ke Gedung Putih jika nanti Trump mengundang tim sepak bola putri Amerika Serikat. Bahkan, dia menyatakan ragu apakah Trump akan mengundang mereka.
Pernyataan Rapinoe tersebut membuat Trump tampak murka. Melalui cuitannya di media sosial twitter, Trump meminta Rapinoe untuk membuktikan dulu bahwa dia bisa membawa kejayaan bagi Amerika Serikat.
Rapinoe memang diketahui merupakan sosok yang sangat aktif memperjuangkan kesetaraan gender dan hak-hak bagi LGBT di Amerika Serikat. Rapinoe adalah satu dari lima pemain yang menggugat badan sepak bola Amerika Serikat atas tuduhan diskriminasi upah bagi pesepakbola perempuan pada tahun 2016.
Beberapa bulan sebelum Piala Dunia Putri 2019 digelar, Rapinoe dan 28 anggota dari tim AS lainnya, mengajukan gugatan class action terhadap Federasi Sepak Bola AS ke Pengadilan Federal. Mereka menuding federasi telah melakukan diskriminasi gender secara terlembagai selama bertahun-tahun kepada pesepakbola perempuan. Hingga akhir Juni lalu, dilaporkan bahwa para pemain dan federasi telah setuju untuk memulai proses mediasi setelah Piala Dunia usai.
Rapinoe terlahir sebagai anak dari pasangan suami istri Jim Rapinoe dan Denise, di Redding, California. Perempuan bernama lengkap Megan Anna Rapinoe ini memulai karirnya pada masih dibangku sekolah menengah dan dibantu oleh ayahnya yang merupakan pelatih sepak bola.
Prestasinya di dunia sepak bola putri tak terhitung. Di level klub dia sempat bermain di Prancis bersama Lyon dan membawa tim itu mencapai final Liga Champions Putri pada musim 2012-2013. Kini, dia bermain untuk tim Seattle Reign FC di Liga Amerika.
Di level internasional, Rapinoe telah tiga kali membela tim AS di ajang Piala Dunia Putri. Selain pada tahun ini, Rapinoe juga ikut mempersembahkan gelar juara pada tahun 2015 dan menjadi runner-up pada 2011.
Namun perhelatan Piala Dunia Putri 2019 menjadi sangat spesial baginya karena dia juga menyabet gelar pencetak gol terbanyak dan pemain terbaik kompetisi tersebut. Akibat prestasinya yang menterng itu, kota kelahirannya menetapkan 10 September sebagai Hari Megan Rapinoe.
THE SUN | CNN | RICH ATHLETES | RIDWAN KUSUMA AL-AZIZ