TEMPO.CO, Jakarta - Setelah sang pelatih PSIM Yogyakarta, Vladimir Vujovic, Vlado mengundurkan diri melalui surat tertulis yang diunggah akun sosial media resmi PSIM @psimjogja_official pada Selasa (9/7), manajer Effendi Syahputra juga menyatakan pengunduran dirinya dari klub Laskar Mataram itu pada hari yang sama.
Bedanya, Effendi menyatakan pengunduran diri itu kepada wartawan secara langsung dan tak melalui surat tertulis secara terbuka.
“Izin pamit buat rekan-rekan semua. Terima kasih atas kerja sama selama ini. Seiring mundurnya coach Vlado, sebagai manajer saya pun merasa harus bertanggung jawab atas kegagalan ini,” ujar Effendi, Selasa 9 Juli 2019.
Effendi enggan merinci kegagalan yang dimaksud. Namun, diduga kuat hal itu terkait dua kekalahan dari tiga laga perdana yang dilakoni PSIM musim kompetisi Liga 2 2019 ini.
PSIM baru menang sekali atas Persiba Balikpapan, namun kemudian mengalami kekalahan saat melawan Mitra Kukar dan terakhir Persik Kediri. Kekalahan PSIM dari Persik itu disambut para pendukung Laskar Mataram dengan menggaungkan tagar #VladoOut di jagad media sosial awal Juli lalu.
Efendi mengatakan pengunduran dirinya dilakukan penuh kesadaran dan tanpa tekanan dari siapapun.
“Dengan kesadaran diri sendiri, saya mundur diri sebagai manajer Tim PSIM Yogyakarta. Mmohon maaf bila ada salah kata dan perbuatan. Semoga momentum ini menjadi momentum kebangkitan klub yang kita cintai bersama ini,” ujarnya.
Efendi enggan jika mundurnya Vlado dan dirinya seolah seperti bedol desa atau disamaratakan untuk semua jajaran offisial PSIM. “Tidak semua (mundur), hanya coach Vlado dan saya,” ujarnya memastikan.
Namun Effendi juga enggan menyebut siapa kiranya pengganti dirinya dan pelatih Vlado. Menurutnya kewenangan mengumumkan soal pengisian dua posisi kosong itu diserahkan penuh kepada klub PSIM Yogyakarta. “Nanti akan diumumkan secara resmi (penggantinya),” ujarnya.
PRIBADI WICAKSONO