TEMPO.CO, Surabaya - Persebaya Surabaya gagal meraih tiga kemenangan beruntun di kandang. Melawan Barito Putera dalam partai tunda pekan ketiga Liga 1, Selasa, 9 Juli 2019, tim bejulukan Green Force ini dipaksa bermain seri 2-2.
Sempat unggul 2-1 hingga menit ke-89 lewat gol Damian Lizio dan Manuchekhr Dzhalilov, striker Barito Putera Rafael da Silva berhasil menyamakan kedudukan menjadi 2-2 semenit sebelum waktu normal berakhir.
Pelatih Persebaya, Djadjang Nurjdaman, mengatakan hasil seri di kandang merupakan sebuah kerugian. "Kami menuai hasil yang kurang bagus. Seri di kandang seperti kalah," kata dia saat jumpa pers seusai pertandingan.
Menurut pelatih yang akrab disapa Djanur ini, anak asuhnya kurang fokus di akhir babak kedua. "Masalah kami berulang. Kurang fokus di akhir laga sehingga lawan bisa menyamakan skor," kata eks pelatih Persib ini.
Dua gol Barito yang dicetak Rafel da Silva semuanya diawali kesalahan pemain belakang Persebaya. Gol pertama dipicu M. Syaifuddin yang salah mengantisipasi bola, sedangkan gol kedua da Silva luput dari penjagaan.
Kendati demikian, Djanur mengapresiasi anak asuhnya meski di babak pertama bermain buruk. "Bagaimana pun pemain kami sudah berjuang. Terutama di babak kedua," kata eks PSMS Medan dan Persib Bandung ini.
Djanur mengakui di babak pertama anak asuhnya terbawa ritme permainan lawan. "Mereka menurunkan tempo. Tapi di babak kedua kami main menekan dan menciptakan banyak peluang tapi hanya berhasil cetak 2 gol."
Hasil ini membuat posisi Persebaya naik ke posisi empat klasemen sementara Liga 1 dengan raihan 12 poin dari hasil tujuh laga. Sedangkan Barito berada di peringkat ke-15 dengan hanya mengantongi 4 poin.
NUR HADI