TEMPO.CO, Jakarta - Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia, PSSI, bersama tujuh negara lainnya maju dalam pencalonan tuan rumah Piala Dunia U-20 yang akan digelar pada 2021. Saat ini para kandidat tengah menyiapkan berbagai dokumen yang disyaratkan oleh federasi sepak bola dunia (FIFA).
Aspek stadion menjadi pekerjaan utama bagi federasi yang ingin mengajukan diri sebagai tuan rumah. Sekretaris Jenderal Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Ratu Tisha Destria menyatakan calon tuan rumah wajib menyiapkan enam stadion berstandar internasional dalam proses penawaran (bidding).
PSSI sudah mempunyai sejumlah stadion. Mereka adalah Stadion Utama Gelora Bung Karno, Stadion Pakansari, Stadion Jalak Harupat, Stadion Wibawa Mukti, Stadion Jakabaring, dan Stadion Gelora Bandung Lautan Api. "Kami sedang pertimbangkan Stadion Manahan dan Stadion di Bali," kata Tisha di Jakarta, Jumat, 12 Juli 2019.
PSSI, Tisha melanjutkan, optimistis bisa menyiapkan enam stadion dengan kapasitas minimal 5.000 tempat duduk. Ia menyatakan PSSI akan bekerja sama dengan pemerintah, khususnya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), untuk memenuhi persyaratan stadion.
Selain enam stadion, ucap Tisha, tuan rumah juga harus menyiapkan lapangan penunjang untuk latihan para peserta Piala Dunia U-20. "Kami harus komunikasi ke PUPR dan akan duduk bersama bicara lapangan latihan selain stadion utama," tuturnya.
Proses undian berjalan dalam empat tahap. Pertama, pada 24 Mei lalu FIFA, badan sepak bola dunia, mengirim dokumen penawaran kepada federasi sepak bola yang tertarik menjadi tuan rumah. Lalu pada 21 Juni merupakan batas waktu bagi federasi untuk mengonfirmasi kembali ihwal ketertarikannya.
Berikutnya, paling lambat pada 30 Agustus 2019, FIFA akan meminta federasi mengajukan tawaran definitif, termasuk semua dokumen penawaran yang ditandatangani. Pada kuartal empat 2019 FIFA akan memutuskan federasi yang layak menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20.
ADITYA BUDIMAN