Bisa cerita proses bergabung ke PSIS?
Sejak PSIS promosi tahun 2017 saya selalu menunggu tawaran serius dari manajemen. Sempet ada pembicaraan saat itu namun baru berjodoh pada tahun 2019 ini setelah beberapa petinggi klub seperti Bos Yoyok, Pak Khairul, dan Bos Liluk.
Mengapa langsung menyetujui untuk bergabung?
PSIS merupakan prioritas utama dan saya memang ingin pulang. Setelah dilakukan beberapa pertemuan akhirnya kami menemukan kata sepakat. Orang tua pun sangat mendukung karena dekat dengan rumah juga kan. Suporter disini juga banyak dan setiap pertandingan selalu ditonton langsung oleh orang tua sehingga main benar-benar pakai hati.
Bagaimana proses adaptasi di sini?
Beberapa pemain PSIS merupakan rekan saya di PON Jabar 2018 seperti Rio Saputro, Soni Setiawan dan Heru Setyawan. Selain itu dulu saat libur juga sering main bola bareng di Semarang sama Hari Nur dan Fauzan Fajri. Jadi tidak menemukan kesulitan dalam beradaptasi.
Sering ngobrolin PSIS di Timnas sama pemain asal Semarang tidak?
Beberapa kali sih sama Awan Setho dan Ricky Fajrin. Kami ngobrolin perkembangan PSIS, walaupun saat itu belum berseragam biru namun hati kami sebenarnya tetap biru.
Anda sempat dianggap sebagai wonderkid dan pemain bintang, bagaimana rasanya?
Itu sebuah tantangan dan saya sendiri sebagai pemain ingin memberi efek positif bagi PSIS dan lebih berprestasi dari musim-musim sebelumnya.
Selanjutnya: Pilihan nomor punggung dan kuliah