TEMPO.CO, Jakarta - Bek anyar Juventus, Matthijs de Ligt, membantah rumor yang menyebutkan bahwa dirinya memilih bergabung ke klub asal Italia tersebut karena masalah uang. De Ligt sebelumnya dikabarkan juga diminati oleh Barcelona, PSG serta Manchester United.
Dalam wawancara terakhirnya sebagai pemain Ajax Amsterdam, De Ligt menyatakan bahwa dirinya dihadapkan pada pilihan yang sulit karena minat klub-klub besar tersebut. Pada akhirnya, dia mengaku memilih Juventus karena itu adalah pilihan terbaik.
"Itu adalah keputusan yang sulit. Saya memiliki banyak pilihan dan satu yang pasti saya harus melihat mana pilihan yang terbaik," ujarnya dalam wawancara dengan Ajax TV.
Pesepakbola berusia 19 tahun itu mengatakan bahwa bergabung ke Juventus akan berpengaruh besar dalam kemampuannya sebagai seorang bek. Pasalnya Italia memang dikenal memiliki filosofi sepak bola yang lebih mengutamakan pertahanan.
"Saya suka bagaimana pesepakbola Italia bertahan dan saya mengambil keputusan karena hal itu. Banyak idola dan pemain yang menjadi referensi saya adalah pesepakbola Italia seperti (Franco) Baresi, (Paolo) Maldini, (Alesandro) Nesta, (Gaetano) Scirea... saya masih bisa melanjutkan nama lainnya."
Sebelumnya dikabarkan bahwa Matthijs de Ligt lebih memilih Juventus karena Si Nyonya Tua menawarkan gaji lebih besar ketimbang para kompetitornya. De Ligt memang sempat dikabarkan bakal merapat ke Barcelona setelah Ajax Amsterdam menyepakati mahar transfer dengan klub asal Spanyol itu.
Namun belakangan Barcelona justru mundur karena tak bisa memenuhi keinginan gaji si pemain yang dinegosiasikan agennya, Mino Raiola.
Di Juventus sendiri, Matthijs De Ligt dikabarkan akan mendapatkan bayaran hingga mencapai 460 ribu euro atau sekitar Rp 7,2 miliar per pekannya. Hal itu membuat dia menjadi salah satu pemain berusia 19 tahun dengan gaji tertinggi di dunia.
MARCA