TEMPO.CO, Jakarta - Kompetisi sepak bola wanita di Indonesia rencananya akan digelar PSSI pada September 2019. Namun detail pelaksanaannya sudah mendapat kritikan dari Presiden Persijap, Esti Puji Lestari.
Esti menyoroti keputusan PSSI yang ingin menyerahkan kompetisi Liga 1 Wanita pada pihak Liga 1. Ia menilai bahwa keputusan itu kurang tepat.
"Padahal kan pelaku sepak bola wanita kan tidak datang dari Liga 1," ujar Esti dalam kepada Indosport, Senin, 16 Juli 2019.
Seperti yang kita tahu, klub-klub sepak bola wanita memang dimiliki oleh sejumlah daerah. Sebut saja klub Putri Surakarta, Sleman, Arimbi dan lain-lainnya.
"Mereka semua adalah tim-tim yang kuat. Dan penyumbang timnas wanita kita kan justru dari mereka," kata Esti, yang sebelumnya langsung menyaksikan langsung Piala Dunia Wanita 2019 di Prancis.
Esti menilai seharusnya PSSI tak melupakan dari mana sepak bola wanita Indonesia berasal. Karena itu mereka tak menyerahkan Liga 1 Wanita pada pihak penyelenggara kompetisi Liga 1.
Esti menekankan bahwa kritik yang ia sampaikan hanyalah bagian dari diskusi untuk membangun sepak bola wanita yang lebih baik. "Jika PSSI punya alasan yang lebih baik, sampaikan juga pada kita, dan kita dukung programnya. Itu saja," ujar Esti Puji Lestari.
INDOSPORT