TEMPO.CO, Jakarta - PT Liga Indonesia Baru (LIB), memberikan tenggat waktu kepada manajemen Kalteng Putra untuk menyelesaikan fasilitas Stadion Tuah Pahoe, jika ingin sebagai dijadikan lokasi pertandingan lanjutan Shopee Liga I Indonesia 2019.
Ketua Eksekutif Kalteng Putra, Agustiar Sabran, melalui sekretarisnya, Sigit Widodo, di Palangka Raya, Selasa, 23 Juli 2019, mengatakan beberapa hal yang menjadi catatan dari PT LIB dalam pembenahan fasilitas Stadion Tuah Pahoe terus dikerjakan dan akan selesai sesuai tenggat waktu yang diberikan.
"Dengan waktu enam hari sebelum batas waktu yang ditentukan PT LIB sudah rampung dan tinggal laporan hasil pengerjaan juga akan kami laporkan," ucapnya.
Adapun fasilitas Tuah Pahoe yang perlu dibenahi, menurut PT LIB, yakni ruangan tim medis, media, jumpa pers pemain sebelum bertanding, pintu masuk mobil baracuda milik aparat keamanan, dan karpet pinggir lapangan. Pihak Kalteng Putra sudah mulai menyelesaikan semua hal yang menjadi catatan PT LIB itu.
Dari hasil laporan tersebut, keputusan akan diberikan tim verifikasi apakah Kalteng Putra bisa bermain di Stadion Tuah Pahoe sebagai markas mereka. Sebelumnya, mereka menjadi klub musafir dan bermarkas di Stadion Sultan Agung, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
"Kalau nantinya disetujui bahwa Kalteng Putra berkandang di Stadion Tuah Pahoe, maka kami akan memberikan kabar kepada klub-klub Liga I untuk melakukan perubahan jadwal, karena tim kami tidak lagi bermarkas di Bantul," kata Sigit.
Dengan pemberitahuan itu, secara resmi baik kepada operator PT LIB maupun klub-lub di Liga I, para lawan tim promosi itu bisa mempermudah mereka dalam berkomunikasi serta mencari hotel yang dekat dengan stadion.
"Yang jelas kami optimistis sesuai harapan manajemen Kalteng Putra laga melawan Arema pada 2 Agustus 2019 sudah bermain di Palangka Raya. Maka dari itu semua rekomendasi sudah ditindaklanjuti sesuai standar aturan PT LIB," kata Sigit.