TEMPO.CO, Jakarta - Pelatih Persela Lamongan, Nilmaizar, bersyukur bisa mendapat satu poin di laga melawan Barito Putera. Nilmaizar senang karena Persela bisa meraih poin meskipun harus bermain dengan 10 orang pemain.
Persela berjumpa Barito Putera pada pekan ke-10 Shopee Liga 1 2019, Senin, 22 Juli 2019, di Stadion Demang Lehman. Laskar Joko Tingkir bermain dengan 10 pemain, sejak Lucky Wahyu mendapat kartu kuning keduanya pada menit ke-35.
Meskipun kalah jumlah pemain, Persela tetap bermain dengan solid. Mereka meladeni setiap serangan Barito Putera dengan tenang. Hasilnya, laga berakhir dengan skor imbang 0-0.
"Walau bagaimana pun, ini harus disyukuri. Bermain hanya dengan 10 orang ketika Lukcy dikartumerah pada menir menit ke-36, kita bisa mendapat poin. Saya apresiasi seluruh pemain," ucap Nilmaizar.
Menurut Nilmaizar, kunci sukses Persela bisa mencuri poin adalah kekompakan tim dalam membangun lini pertahanan. M. Zaenuri dan kawan-kawan dinilai tidak terpancing dengan segala kejadian di lapangan. Mereka tetap fokus dengan rencana bermain tim.
"Kalau secara taktikal susah untuk bisa mendapat poin kalau kita kurang pemain. Jadi, kami syukuri hasil ini," tegas pelatih berusia 49 tahun tersebut.
Kapten tim Eky Taufik mengatakan bahwa tujuan Persela pada mulanya adalah mendapatkan tiga poin pada lawatan ke markas Barito Putera ini. Tapi, situasi membuat tim mengubah target dan cukup puas dengan raihan satu poin.
"Misi dari pelatih dan pemain adalah untuk mencuri kemenangan, bukan mencuri poin imbang. Tapi, memang tadi terjadi Lucky Wahyu terkena kartu merah jadi harus mengubah formasi. Alhamdulillah kita syukuri hasil imbang ini," kata Eky Taufik, kapten Persela Lamongan.
PERSELAFOOTBALL.COM