TEMPO.CO, Jakarta - Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) meminta federasi sepak bola Indonesia serius dalam menggelar Liga 1 Putri. Pelaksana tugas Sekretaris Jenderal BOPI Sandi Suwardi menilai sepak bola wanita mempunyai prospek yang bagus ke depannya.
Bila melihat sumber daya, menurut Sandi, rasio anak perempuan di bawah usia 10 tahun di Indonesia saat ini cukup besar. "Lima sampai 10 tahun ke depan sepak bola wanita akan unik dan menarik," ucap Sandi kepada Tempo, Jumat, 26 Juli 2019.
Sebelum berjalan terlalu jauh, Sandi menyatakan, Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) harus membuat regulasi yang jelas ihwal kompetisi Liga 1 Putri. Sejauh ini ia menyatakan belum ada komunikasi antara PSSI dengan BOPI ihwal wacana peluncuran Liga 1 Putri. "Kalau mau digelar harus dipilih, rintisan, amatir, atau profesional," kata dia.
Sebanyak 10 klub Liga 1 Indonesia berkomitmen ikut dalam kompetisi Liga 1 Putri. Mereka adalah Persija Jakarta, PSM Makassar, Persib Bandung, PS Tira Persikabo, Bali United, Arema FC. Lalu ada PSIS Semarang, Persipura Jayapura, PSS Sleman, dan Persebaya Surabaya.
Pelaksana tugas PSSI Iwan Budianto menyatakan kehadiran Liga 1 Putri salah satunya ialah untuk menopang keberadaan tim nasional putri. Ke depan, ucap Iwan, PSSI berharap jumlah klub yang terlibat di Liga 1 Putri bertambah.
Anggota Komite Eksekutif PSSI Dirk Soplanit menyatakan saat ini rencana kompetisi Liga 1 Putri baru sebatas pada komitmen klub. Sementara untuk pengelola kompetisi, ucap Dirk, federasi belum memutuskan. Begitu juga dengan rencana kick off. "Kami baru inventarisir klub Liga 1 yang mau bergabung dulu," kata Dirk.
ADITYA BUDIMAN | PSSI