TEMPO.CO, Jakarta - Manajer Manchester City, Pep Guardiola, tidak mau mengorbankan peluang menjuarai kompetisi Liga Primer Inggris untuk ketiga kali beruntun, hanya demi bisa menjuarai turnamen Liga Champions Eropa.
Guardiola mengatakan hal itu menjelang memimpin Manchester City melawan Chelsea pada pertandingan FA Community Shield di Stadion Nasional Inggris Wembley, London, malam ini, Minggu 4 Agustus 2019, mulai pukul 21.00 waktu Indonesia bagian barat.
“Liga Champions adalah sebuah turnamen penting, sulit untuk memenanginya,” kata Guardiola di sejumlah media di Inggris. “Tapi, saya tidak ingin pergi ke kasino dan mempertaruhkan semuanya yang ada di dompet saya untuk tujuh pertandingan. Saya tidak ingin seperti itu.”
Pernyataan Guardiola ini seperti menjawab pendapat yang muncul menjelang turnamen khusus Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA) malam ini bahwa tantangan terbesar pelatih asal Spanyol tersebut pada musim keempatnya di City sekarang adalah meraih trofi utama juara Eropa.
Maklum selepas menangani Barcelona 2012, Guardiola belum pernah lagi bisa membawa tim yang dilatihnya menjuarai Liga Champions. Di Bayern Munich 2013 sampai 2016, mantan bintang pemain Barcelona dan tim nasional Spanyol juga hanya sukses membawa Bayern menjadi juara liga domestik seperti di City untuk sementara ini.
Manchester City juga sangat mendambakan trofi Liga Champions. Itulah sebenarnya tujuan tertinggi dari Khaldoon Al Mubarak dan kawan-kawan dari Abu Dhabi United Group -yang kemudian mendirikan perusahaan City Football Grup- setelah mengambil alih kepemilikan klub ini dari Thaksin Shinawara sejak 1 September 2008.
Khaldoon Mubarak dan kawan-kawan menggelontorkan uang dalam jumlah fantastis untuk mendatangkan pemain dan pelatih hebat dari era Roberto Mancini, Manuel Pellgrini, sampai Guardiola cs sekarang. Tapi, trofi Liga Champions itu belum bisa diraih City.
Machester City seperti belum sah untuk bisa disebut penguasa sepak bola Manchester sekarang bila tidak bisa memenangi Liga Champions seperti tetangga sekaligus musuh bebuyutannya, Manchester United.
Yang sukses di kejuaraan utama klub Eropa itu malah Liverpool yang juara musim lalu dan sebelumnya menjadi finalis. Chelsea akan mereka hadapi malam ini juga meraih trofi kejuaraan nomor dua antarklub Eropa musim lalu, Liga Europa.
Jadi menarik untuk ditunggu apakah pernyataan Pep Guardiola di atas hanya sekadar diplomasi, yaitu demi menghomarti partai FA Community Shield, yang sudah bertahun-tahun diperlakukan sebagai ajang upacara pembukaan musim kompetisi baru di Liga Primer Inggris.
Atau, jika benar Guardiola lebih memprioritaskan Liga Primer Inggris 2019-20 dibandingkan Liga Champions, apakah Khaldoon Mubarak cs akan tetap mempertahankannya jika tim berjuluk Citizens ini gagal lagi di Liga Champions musim ini? Pengalaman sebelumnya, Roberto Mancini dan Manuel Pellegrini harus pergi dari Manchester City setelah hanya membawa Citizens memenangi Liga Primer Inggris.