TEMPO.CO, Jakarta - Bek tengah Harry Maguire memecahkan rekor transfer sebagai pemain belakang termahal di dunia. Ia dibeli Manchester United dari Leicester City dengan harga 80 juta pound sterling –sebagian menyebutnya 85 juta pound- atau sekitar Rp 1,37 triliun pada masa jendela transfer musim panas Liga Primer Inggris, 4 Agustus 2019.
Harga pembelian Maguire ini mengalahkan rekor transfer bek termahal di dunia sebelumnya yang dipegang Virgil van Dijk ketika dibeli Liverpool dari Southampton pada 27 Desember 2017 sebesar 75 juta pound.
Harry Maguire ini mengawali kariernya di klub kota kelahirannya, Sheffield United. Di Sheffield, ia bermaindari tim junior 2011 sampai naik ke tim senior 2014. Setelah itu, ia dibeli Hull City pada 2014, tapi sempat setahun dipinjamkan ke Wigan Athletic. Pada 2017, ia dibeli Leicester City.
Harry Maguire membela tim nasional Inggris pada kategori tim U-21 pada 2012 dan kemudian tim senior Inggris sejak 2017.
Pemain berusia 26 tahun ini menjadi pilar penting buat manajer tim Gareth Southgate ketika mencapai babak semifinal Piala Dunia 2018 di Rusia. Ia mencetak gol pertama Inggris dalam pergelaran tahun lalu itu di Rusia melalui tandukannya ke gawang Swedia.
Sebagai bek tengah, Maguire sebenarnya tidak memiliki kecepatan dan mobilitas di seluruh area lapangan yang tergolong istimewa.
Huddersfield bahkan pernah sekali waktu tidak jadi melamarnya dengan mahar transfer 1 juta pound, karena ia dinilai terlalu lamban di lapangan.
Tapi, Maguire punya kelebihan dalam membaca jalannya pertandingan. “Tapi, ia pandai, pemain sepak bola yang cerdas,” kata mantan manajer Sheffield United, Micky Adams, kepada BBC Sports.
Adams yang memberi kesempatan kepada Maguire melakukan debut profesionalnya di klub berjuluk the Blades di divisi Championship itu pada 2011. “Ia haus untuk belajar dan mencari tahu dalam sesi latihan.”
Selain cerdas, Maguire dinilai punya jiwa kepemimpinan yang tinggi di lapangan. Ini hal yang menjadi titik lemah para bek tengah Manchester United setelah era Rio Ferdinand dan Jaap Stamp.
Mantan direktur akademi Sheffield United, Travis Binnion, yang menangani Maguire ketika masih berusia 16 tahun mengatakan pemain ini punya kepercayaan diri yang tinggi dan tingkat kematangan mengatasi usianya. “Jadi saya tak terkejut melihatnya sekarang mencapai tingkat yang sangat tinggi.”
Maguire sebenarnya datang ke Manchester United sekaran dalam kondisi sedikit di bawah bentuk permainannya pada musim lalu. Saat itu, ia tampil brilian pada Piala Dunia 2018 dan menjalani musim pertamanya di Leicester City setelah dibeli dari Hull City dengan harga 17 juta pound sterling.
Juni lalu, penampilan Harry Maguire sedikit menurun ketika membela Inggris dalam Liga Negara-negara Eropa. Timnya gagal maju ke final dan kalah melawan Mathijs de Ligt dan kawan-kawan dari Belanda.
Ada pendapat bek tengah berusia 26 tahun ini masih belum menjadi seorang pemain kelas dunia meski kepindahan klubnya memecahkan rekor dunia transfer.
Tapi, ia memang bek tengah yang paling dibutuhkan Manchester United saat ini setelah bertahun-tahun keropos di lini belakang karena ketiadaan sosok poros halang dengan karakter kepemimpinan yang kuat pasca generasi Rio Ferdinand dan Jaap Stamp.
Manajer Manchester United, Ole Gunnar Solskjaer, membutuhkan kehadiran orang baru yang membawa suasana positif di posisi jenderal lini belakang.
Leicester City musim lalu kebobolan paling sendiri di antara klub Liga Primer Inggris lainnya dalam menghadapi bola mati karena sosok Harry Maguire yang juga punya kemampuan tackle kuat ini.