Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ratu Tisha, Kecaman, dan PSSI Generasi Milineal yang Dibutuhkan

image-gnews
16_olah_RatuTishaDestria
16_olah_RatuTishaDestria
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Di media sosial facebook, sempat beredar surat terbuka yang ditulis seorang suporter sepak bola PSM Makassar kepada Ratu Tisha, sekretaris jenderal Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), setelah final pertemuan kedua Piala Indonesia di Stadion Andi Mattalatta, Mattoangin, Makassar, yang dijadwalkan pada Minggu, 28 Juli 2019, ditunda.

Pemicunya adalah insiden pelemparan dan penyerangan oleh sekelompok orang pada Sabtu, 27 Juli 2019, terhadap bus tim Persija Jakarta yang beranjak meninggalkan Stadion Andi Mattalata seusai menjalani latihan resmi. Kemudian, keesokan paginya, ada kabar Persija keberatan bermain karena beberapa pemainnya merasa tertekan dengan kejadian itu. Dan, lantas keluar surat dari Sekjen PSSI untuk menunda pertandingan itu.

Surat terbuka, yang ditulis dengan menarik itu, sempat terbaca sebelum Ratu Tisha kemudian menulis surat penetapan pelaksaan final kedua Piala Indonesia yang tertunda itu pada 6 Agustus 2019 di tempat yang sama dan sudah dimenangi PSM Makassar dengan keunggulan agregat 2-1.

Dalam balutan tulisan bertema kekecewaan saat itu, karena final kedua Piala Indonesia ditunda, suporter PSM berkisah tempat tinggalnya tak jauh dari Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. Ia bilang masih sempat melihat Tisha berswafoto di bandara dengan rambutnya yang tergerai, sebelum memasuki pesawat yang membawanya pulang kembali ke Jakarta.

Ratu Tisha memang rupawan, tulis suporter PSM itu, tapi maaf ia juga punya kekasih secantik Sekjen PSSI itu.

Ketika Tisha hadir di Stadion Andi Mattalatta, 6 Agustus 2019, sejumlah suporter PSM meneriakinya. Terdengar kata-kata yang bermakna mengusirnya, bahkan ada yang bilang, “Mafia.”

Ketua Eksekutif PSM Makassar, Munafri Afrifuddin,  ikut menenangkan massa yang kembali menyoraki Tisha saat Sekjen PSSI ini hendak menyerah trofi Piala Indonesia kepada sang juara, PSM.

Seperti selama ini, Ratu Tisha senantiasa tenang dalam situasi apapun dan “dingin”, sebagaimana ketika ia berlindung dari lemparan-lemparan oknum suporter yang mengamuk pada pertandingan perdana Liga 1 2019 antara tuan rumah PSS Sleman dan Arema FC di Stadion Maguwoharjo beberapa waktu lalu.

Komentar-komentar Tisha selalu bernuansa tenang, menjauhi polemik, dan pada beberapa bagian terkesan normatif. “Selamat buat PSM Makassar yang tampil sebagai juara. Pertandingan berjalan lancar dan sangat baik dari sisi penyelenggaraan,” katanya.

Tapi, ketika Tisha menulis dalam suratnya selaku Sekjen PSSI bahwa final kedua Piala Indonesia pada 28 Juli 2019 ditunda karena alasan keamanan, Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan berkeberatan. Hal itu ditunjukkan Polda Sulses dengan menggelar konferensi pers pada Senin, 29 Juli 2019.    

Tisha seakan bereaksi cepat dengan mengeluarkan surat keputusan PSSI tentang pelaksanaan final kedua Piala Indonesia 26 Agutus 2019 dengan beberapa permintaan soal standar keamanan kepada panitia PSM.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Betapapun kritik kepadanya dari sebagian pihak dan kedekatannya –dalam perjalanan kariernya di PSSI- dengan mantan pejabat sementara Ketua Umum PSSI, Joko Driyono, yang kini dipenjara dalam kasus yang berkaitan dengan pengaturan skor, Ratu Tisha adalah sebuah talenta yang diperlukan untuk meremajakan kepengurus PSSI, yang dari waktu ke waktu terkesan didominasi “orang lama dan orang baru yang tapi sebenarnya lama” yang itu-itu juga.

Tisha bukan saja perempat pertama dalam sejarah persepakbolaan nasional yang bisa menjadi Sekjen PSSI, jabatan strategis di induk organisasi cabang olahraga yang paling populer di Indonesia dan dunia.

Pendidikan wanita kelahiran Jakarta 30 Desember 1985 bukan saja mentereng dari kategori normatif, ia lulusan SMA Negeri 8 Jakarta dan Jurusan Matematika Institut Teknologi Bandung, tapi juga dari segi ilmu sepak bola yang dipelajarinya selepas S1 di ITB.

Ratu Tisha Destria, betapapun kesan kontroversial yang dilekatkan kepadanya, sebenarnya adalah orang-orang yang dibutuhkan buat merevitalisasi PSSI yang sudah seperti rumah orang-orang kuno dengan penghuninya yang superkonservatif itu.

Sebab, orang seperti dia, awalnya masuk PSSI karena memang mencintai olahraga sepak bola dan bukan karena untuk kepentingan politik serta alat untuk menjadi penguasa.

Fenomena Ratu Tisha Destria ini mengingatkan kepada Arya Abhiseka, general manager bidang Liga Liga Primer Indonesia pada awal kemunculan LPI ini pada 2011.

Arya juga muda, enerjik, dan pintar seperti Ratu Tisha. Ia salah satu tokoh penting dari gerakan untuk mengubah wajah persepakbolaan nasional di bawah kepengurusan PSSI saat itu yang dinilai amburadul.

Tapi, Arya akhirnya harus terpental, bahkan penyebabnya adalah ia diduga korupsi dan kemudian dipecat dari jabatannya sebagai general manager tim nasional Indonesia.

Ratu Tisha, Arya, Chief Operatif Officer Madura United, Annisa Zhafarina yang lulusan Fakultas Ekonomi UI itu, dan sederet wanita dan pria muda di persepakbolaan nasional sebenarnya menjanjikan wajah baru PSSI yang dibutuhkan: wajah PSSI yang millinneal; yang melihat sepak bola sebagai industri ekonomi kreatif.  

Tapi, celakanya –maaf- tak mudah buat deretan anak-anak muda ini untuk menjadi bagian perubahan PSSI yang revolusioner. Mereka setiap saat bisa terpeleset atau sengaja dipelesetkan dalam sebuah desain besar untuk terus menjadikan wajah PSSI –sebagai representasi wajah sepak bola Indonesia- tetap seperti sekarang.  

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Indra Sjafri Minta Dikotomi Pemain Lokal dan Keturunan di Timnas Indonesia Dihentikan

12 jam lalu

Pelatih timnas U-20 Indonesia Indra Sjafri saat ditemui di Lapangan B Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu, 27 Maret 2024. TEMPO/Randy
Indra Sjafri Minta Dikotomi Pemain Lokal dan Keturunan di Timnas Indonesia Dihentikan

Indra Sjafri menilai pemain Timnas Indonesia yang sudah berpaspor Indonesia bukan lagi keturunan, tapi sepenuhnya menjadi WNI.


Target Kemenangan atas Irak Bukan Misi Mustahil Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026

1 hari lalu

Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026. PSSI
Target Kemenangan atas Irak Bukan Misi Mustahil Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026

Timnas Indonesia menunjukkan performa apik saat meraih kemenangan telak atas Vietnam dalam lanjutan Grup F putaran kedua Kualifikasi Piala Dunia 2026.


Asprov PSSI Sumut Gandeng Indra Sjafri Sebagai Konsultan Tim Sepak PON 2024

1 hari lalu

Indra Sjafri. PSSI
Asprov PSSI Sumut Gandeng Indra Sjafri Sebagai Konsultan Tim Sepak PON 2024

Asprov PSSI Sumut menggandeng Indra Sjafri sebagai konsultan tim sepak bola yang akan berlaga di Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024.


Kata Erick Thohir Usai Timnas Indonesia Kalahkan Vietnam 3-0 di Hanoi dalam Laga Kualifikasi Piala Dunia 2026

2 hari lalu

Timnas Indonesia merayakan gol saat menghadapi Vietnam di kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia di Stadion My Dinh, Hanoi, Vietnam, Selasa, 26 Maret 2024. Kredit: Tim Media PSSI.
Kata Erick Thohir Usai Timnas Indonesia Kalahkan Vietnam 3-0 di Hanoi dalam Laga Kualifikasi Piala Dunia 2026

Timnas Indonesia masih menyisakan dua pertandingan kandang dalam lanjutan kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia yang dijadwalkan pada Juni nanti.


Rafael Struick Susul Skuad Timnas Indonesia ke Vietnam Setelah Kondisi Kesehatan Membaik

3 hari lalu

Pemain Timnas Indonesia, Rafael Struick. pssi.org
Rafael Struick Susul Skuad Timnas Indonesia ke Vietnam Setelah Kondisi Kesehatan Membaik

Anggota Exco PSSI Arya Sinulingga mengatakan Rafael Struick akan bertolak ke Hanoi, Vietnam pada hari ini Senin, 25 Maret 2024 pukul 14.00 WIB.


Sumardji Pastikan Isu Hotel Timnas Indonesia Diserang Kembang Api Hoaks

3 hari lalu

Manager Timnas Indonesia, Kombes Sumardji. (foto: istimewa)
Sumardji Pastikan Isu Hotel Timnas Indonesia Diserang Kembang Api Hoaks

Ketua BTN Sumardji menduga kembang api yang muncul di dekat lokasi Timnas Indonesia latihan berasal dari pesta rakyat setempat.


Menjelang Tanding di Vietnam, PSSI Bantah Pemain Timnas Indonesia Sakit karena Dikerubungi Fans Usai Latihan

4 hari lalu

Selebrasi pemain Timnas Indonesia ketiika mencetak gol saat menghadapi Timnas Vietnam di laga Kualifikasi piala dunia 2026 di SUGBK, Senayan, Jakarta, Kamis, 21 Maret 2024. Laga tersebut dimenangkan Timnas Indonesia dengan gol tunggal yang diciptakan Egy Maulana (10). TEMPO/ Febri Angga Palguna
Menjelang Tanding di Vietnam, PSSI Bantah Pemain Timnas Indonesia Sakit karena Dikerubungi Fans Usai Latihan

Angota Exco PSSI Arya Sinulingga mengatakan para pemain timnas Indonesia sakit karena perubahan cuaca.


3 Catatan Indra Sjafri Usai Timnas Indonesia U-20 Bermain Imbang Melawan Cina 1-1

5 hari lalu

Pesepak bola Timnas U-20 Indonesia Figo Dennis Saputrananto (depan) berselebrasi usai mencetak gol ke gawang Timnas U-20 China dalam pertandingan persahabatan internasional di Stadion Madya, Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, Jumat 22 Maret 2024. Pertandingan berakhir imbang dengan skor 1-1. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
3 Catatan Indra Sjafri Usai Timnas Indonesia U-20 Bermain Imbang Melawan Cina 1-1

Indra Sjafri berbicara soal permainan anak asuhnya hingga pemain diaspora usai laga perdana Timnas Indonesia U-20 Ivs Cina U-20.


Resmi Jadi WNI, Cyrus Margono Akui Sudah Komunikasi dengan Pelatih Kiper Timnas Indonesia

7 hari lalu

Pemain keturunan Indonesia Cyrus Margono seusai mengucap sumpah setia sebagai WNI di Kanwil Kemenkumham DKI Jakarta, Cawang, Jakarta Timur, Selasa, 21 Maret 2024. TEMPO/Randy.
Resmi Jadi WNI, Cyrus Margono Akui Sudah Komunikasi dengan Pelatih Kiper Timnas Indonesia

Cyrus Margono mengatakan ke depan bakal berkomunikasi juga dengan PSSI. Soal kemungkinan membela Timnas Indonesia?


Cyrus Margono Resmi Jadi WNI, Kini Bisa Perkuat Timnas Indonesia

7 hari lalu

Tenaga Ahli Kemenpora Bidang Diaspora dan Kepemudaan Hamdan Hamedan bersama pemain keturunan Indonesia Cyrus Margono di Kantor Wilayah Kemenkumham DKI Jakarta, Cawang, Jakarta Timur, Kamis, 21 Maret 2024. TEMPO/Randy
Cyrus Margono Resmi Jadi WNI, Kini Bisa Perkuat Timnas Indonesia

Cyrus Margono yang masih berusia 22 tahun berpeluang memperkuat timnas Indonesia di Piala Asia U-23 2024.