TEMPO.CO, Yogyakarta - PSIM Yogyakarta berhasil naik ke puncak klasemen Liga 2 Wilayah Timur setelah mengalahkan Martapura FC dengan skor 2-0 dalam pertandingan di Stadion Mandala Krida, Yogyakarta, Kamis, 8 Agustus 2019.
Sepasang gol Laskar Mataram dilesakkan Aditya Dewa (menit 24) dan Cristian Gonzales (25). Usai laga, Pelatih PSIM Aji Santoso mengaku gugup melihat hasil positif yang didapat. "Jujur saja saya sebenarnya nervous karena ini kali pertama PSIM menggunakan stadion barunya, pemain juga butuh adaptasi," kata Aji.
Laga kandang menjadi spesial bagi Laskar Mataram. Setelah tiga musim, PSIM tak lagi menjadi tim musafir yang menyewa stadion di tempat lain demi menggelar laga kandang. Stadion Mandala Krida sendiri baru selesai direnovasi awal tahun ini.
Aji pun mengapresiasi dukungan penuh yang diberikan penonton. "Saya tak bisa membayangkan kalau kalah. Ini laga sakral, memakai stadion baru pertama sebagai kandang," tutur mantan Pelatih Persela Lamongan itu.
Dari sisi permainan, Aji puas dengan penampilan anak asuhnya. Sebab semua instruksi dan strateginya berjalan sesuai rencana. "Di latihan saya tekankan kalau lawan kehilangan bola lakukan pressing secepat mungkin, terutama di tengah dan depan. Dan Loco (Gonzales) sangat maksimal permainannya," sebutnya.
Adapun pelatih Martapura FC, Frans Sinatra Huwae menyesalkan kepemimpinan wasit dalam laga itu yang dinilai telah merugikan tim. "Pertandingan bagus, dengan wasit lebih bagus. Keputusan wasit sukses membongkar pertahanan pemain saya," kata Frans menyindir sikap wasit.
Frans sulit menerima keputusan wasit yang memberi tendangan bebas bagi tim tuan rumah. "Gol kedua wasit juga bagus. Bola dalam penguasaan kiper, ditendang Gonzales (gol) dan disahkan," tutur dia.
Ia mengakui jika Laskar Mataram merupakan tim kuat. Namun nampaknya Frans sulit menerima keputusan wasit. "Kami akui kalah, anak anak kurang sabar. Tapi kami menyesalkan kepemimpinan wasit, pantas nggak mereka memimpin laga besar di Liga 2," kata Frans.
PRIBADI WICAKSONO