TEMPO.CO, Jakarta - Pelatih PSS Sleman Seto Nurdiantoro mengapresiasi penampilan para pemain usai menang 2-0 atas Perseru Badak Lampung di Liga 1 Indonesia. PSS berhasil menjaga tren positif karena belum merasakan kekalahan di tiga laga tandang berturut-turut.
Seto mengatakan meski menang ada sejumlah evaluasi yang harus segera dibenahi oleh PSS. Pelatih berusia 45 tahun itu menilai saat unggul dari lawan agresivitas para pemain malah turun drastis. Walhasil, saat memasuki babak kedua pelatih mengubah strategi dengan memilih merapatkan pertahanan. “Kami syukuri hasil ini karena mendapat poin penuh," kata Seto dalam keterangan yang diterima Tempo, Jumat, 9 Agustus 2019.
Turunnya tempo permainan PSS di babak kedua, lanjut Seto, karena stamina pemain terkuras habis di babak pertama. “Di babak pertama pemain terlalu banyak melakukan permainan tidak efektif,” sebut dia.
Di sisi lain, faktor cuaca yang cukup panas ikut mempengaruhi penampilan tim berjuluk Laskar Sembada itu. Menurut dia, kondisi dinding Stadion Sumpah Pemuda yang tak terlalu tinggi membuat sinar matahari sore mudah menyorot lapangan. “Di babak pertama posisi kami juga pas melawan arah angin,” tutur Seto.
PSS Sleman berhasil membawa pulang tiga poin saat bertandang ke Perseru Badak Lampung FC, Jumat, 9 Agustus 2019. Bermain di Stadion Sumpah, Bandar Lampung, PSS menang 2-0. Dua PSS disumbangkan oleh Brian Ferreira (menit ke-37) dan Yevhen Bokhashvili (87).
Seto menambahkan kebugaran pemain menjadi perhatian serius yang menjadi prioritas untuk dipulihkan pasca menjalani tiga laga tandang. Sebab, ujar Seto, PSS harus menjamu lawan berat Persela Lamongan di kandang Stadion Maguwoharjo pada 15 Agustus 2019.
Pemain PSS Sleman Dave Mustaine menuturkan bersyukur kerja kerasnya mengatasi letih berbuah hasil dalam laga kontra Badak Lampung ini. “Kami syukuri bisa melanjutkan tren positif dari dua pertandingan (tandang) sebelumnya,” ujarnya.
Di klasemen Liga 1 Indonesia, PSS naik satu peringkat ke posisi tiga dengan raihan 23 poin. Sedangkan Badak Lampung masih tetap berada di zona degradasi, peringkat 16 dengan mengantongi sembilan poin.
PRIBADI WICAKSONO