TEMPO.CO, Jakarta - Penggunaan teknologi video asisten wasit (VAR) sudah memunculkan kontroversi dalam laga pekan pertama Liga Inggris. Hal itu terkait dengan diaulirnya gol Gabriel Jesus saat Manchester City melawan West Ham, Sabtu malam.
Man City tampil dominan dalam laga itu, dengan Raheem Sterling memborong tiga gol. Jesus juga menceak satu gol, yang dilengkapi penalti Sergio Aguero.
Satu gol Jesus lainnya, pada menit ke-54, dianulir karena VAR. Wasit Mike Dean saat itu memutuskan untuk mengecek teknologi asisten wasit sebelum membuat putusan.
Ternyata setelah ditelaah, sebelum gol itu terjadi, Sterling dinilai berada dalam posisi offside. Akhirnya wasit membatalkan gol itu.
Yang jadi masalah, posisi offside Sterling itu sangat tipis. Ia hanya terpaut beberapa milimeter dari pemain lawan. Dengan mata telanjang, posisi offside itu tak akan ketahuan.
Posisi offside yang sangat tipis yang ditangkap VAR dalam laga West Ham United vs Manchester City di Liga Inggris, 10 Agustus 2019. (thesun.co.uk)
Hal itu sontak membuat muncul banyak kecaman di media sosial. Paul Parker, mantan bek Manchester United, berkata, "Itu luar biasa. (Offside) itu hanya terjadi karena tebal kuas pemain. Itu tak masuk agal bagi saya."
Dave Robinson, mantan pemain Birmingham, menyebut insiden itu bisa membunuh kredibilitas VAR. "Itu bukan untuk memastikan ketikamu offside 1 milimeter."
VAR mulai digunakan di Liga Inggris pada musim ini. Meskipun dalam kompetisi lain hal itu sudah banyak diterapkan.
THE SUN | MIRROR