TEMPO.CO, Surabaya - Djadjang Nurdjaman tak lagi melatih Persebaya Surabaya. Meskipun demikian, pelatih berusia 60 tahun itu sempat berpesan kepada asisten pelatih Persebaya, Bejo Sugiantoro, sebelum berpisah.
"Tetap kawal (tim ini) Jo (Bejo) apapun itu," kata Bejo menirukan Djanur, sapaan Djadjang Nurdjaman, saat ditemui setelah memimpin latihan perdana Persebaya di Lapangan Polda Jatim, Senin, 12 Agustus 2019.
Mantan pelatih Persib Bandung dan PSMS Medan tersebut juga berpesan kepada Bejo agar mengayomi semua pemain. "Ayomi pemain karena mereka juga bagian dari kamu," ujar Djanur kepada Bejo.
Di samping itu, berkaca dari pemecatannya, Djanur memotivasi Bejo yang beberapa tahun terakhir ini baru meniti karier sebagai pelatih. "Inilah resiko pelatih di Indonesia. Itu yang saya harus persiapkan," katanya.
Bejo merasa kehilangan atas pemecatan Djanur. Dia menganggap pelatih yang pernah membawa Persib juara ISL 2014 itu seperti orangtuanya sendiri. "Kebapaan, kadang seperti kakak atau saudara," katanya.
Menggantikan Djanur sebagai karteker, Bejo akan menjalani laga perdana melawan tim rival Arema FC, Kamis, 15 Agustus 2019. Ini adalah kali kedua Bejo menjabat karteker. Musim lalu dia menggantikan Alfredo Vera.
Disinggung mengenai hal itu, Bejo mengatakan mungkin menjadi karteker sudah menjadi rezeki hidupnya. Meski hanya sebagai karteker, Bejo bertekad memberikan kemenangan saat melawan Arema FC.
NUR HADI