TEMPO.CO, Banda Aceh – Persiraja Banda Aceh akan menjamu PSMS Medan pada pertandingan Liga 2 pekan ke-11 di Stadion H. Dimurthala, Banda Aceh pada Rabu malam, 14 Agustus 2019. Pertarungan ini diprediksi bakal menjadi duel sengit di ujung barat Indonesia.
Laga yang dijadwalkan berlangsung malam hari ini diprediksi bakal menyulitkan PSMS. Sebab, tim asuhan Abdurrahman Gurning, selama berlaga di Liga 2 ini bermain sore.
"Pasti ada pengaruhnya memang karena biasanya kami bertanding sore hari. Tapi, di Aceh ini malam hari," ujar pelatih PSMS, Abdurrahman Gurning, saat konferensi pers di Banda Aceh pada Selasa, 13 Agustus 2019.
Beberapa pemain muda, menurut Gurning, kurang berpengalaman main pada malam hari. Pemain senior juga kemungkinan bakal kesulitan. Sebab, meski mereka pernah bermain malam, tetapi hal itu sudah lama tidak dilakukan.
Untuk mengatasi itu, Gurning memberikan latihan khusus pada malam hari agar para pemainnya bisa beradaptasi sebelum melawan Persiraja. Ia berharap, dengan adanya latihan itu, skuat asuhannya bisa mengantisipasi pertandingan malam hari.
Persiraja mempunyai catatan bagus jika bermain di kandang sendiri. Tim asal Banda Aceh ini belum pernah kehilangan poin di kandang. Tentunya, ini akan menyulitkan PSMS.
Meski begitu, pasukan Ayam Kinantan tidak kesulitan menentukan pilihan pemain. Gurning bisa menurunkan kekuatan terbaiknya ketika melawan Persiraja. Semua pemainnya siap diturunkan.
“Tim sudah kita siapkan dengan maksimal sebelum datang ke Banda Aceh. Pemain-pemain kami tidak ada yang masalah, semuanya siap diturunkan sesuai yang kami inginkan,” ujar Gurning.
Terkait strategi, Gurning tak mau bicara. Menurut dia, gaya permainan PSMS dan Persiraja tak terlalu berbeda. Gaya main kedua tim sama-sama keras. Karena itu, kata dia, yang terpenting adalah menjaga emosi dan sportivitas pemain agar pertandingan berjalan lancar, meski bermain keras.
Pelatih 61 tahun juga tidak ingin jumawa meskipun timya saat ini menduduki posisi puncak klasemen. “Posisi kami memang peringkat satu. Kalau bisa kami bertahan di puncak. Kalau pun enggak bisa, tidak masalah, karena ini masih putaran pertama. Kecuali nanti di putaran kedua, apa pun ceritanya empat besar itu harus harga mati,” kata pelatih PSMS Medan ini.