TEMPO.CO, Yogyakarta - PSS Sleman harus puas berbagi hasil 1-1 saat menjamu Persela Lamongan pada laga lanjutan Liga 1 2019 pekan ke-14, di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Kamis, 15 Agustus 2019.
Gol Super Elang Jawa dibesut Yevhen Bokhashvili lewat penalti menit ke-21 sedangkan gol balasan Persela dilesakkan M Zaenuri menit ke-28.
Pelatih PSS Sleman Seto Nurdiantoro menuturkan masih mensyukuri hasil seri itu meski hasil tak memuaskan. "Pertandingan sangat seru, tensinya sangat tinggi. Hasil tetap syukuri walaupun tidak maksimal," ujar Seto usai laga.
Seto mengakui tak maksimalnya anak asuhnya bukan karena absennya satu dua pemain. Seperti sang bomber Dave Mustaine yang absen karena tengah menjalani sanksi larangan bermain karena akumulasi kartu.
"Ada sesuatu yang lain membuat pemain seperti kehilangan arah.
Dari awal saya sudah ingatkan anak-anak bagaimana mengatur tempo, saya mohon maaf kepada suporter tak bisa memberikan hasil maksimal," ujarnya.
Seto menilai dalam laga itu anak asuhnya terlalu buru-buru untuk menangkan pertandingan. "Saya maunya pemain lebih sabar, memanfaatkan bola-bola pendek. Karena Persela impresif sekali, sangat riskan kalau tetap dimbangi," ujarnya.
Seto pun menginstruksikan pemain berupaya mencari celah gol lewat serangan balik ataupun bola-bola mati.
Dalam laga itu, Seto menyoroti wasit yang begitu mudahnya mengobral kartu kuning untuk pemain. PSS setidaknya mendapatkan enam kartu kuning plus satu merah akumulasi dalam dua babak yang dipimpin wasit Asep Yandis asal Jawa Barat itu. Untuk Persela Lamomgan sendiri dapat dua kartu kuning dalam laga itu.
"Saya menyayangkan begitu mudahnya pemain terkena kartu. Saya enggak tahu, dari dulu selalu begini ada yang membuat pemain emosional karena kartu kuning mudah didapat," ujar Seto.
Seto menuturkan kasus mudahnya pemain mendapatkan kartu kuning itu membuatnya heran. Seperti saat pilar PSS Sleman, Brian Fereira yang menurutnya cukup diperingatkan tiba-tiba diberi kartu kuning pada menit 90+1.
"Ya ini PR buat saya, dari laga ini ada tujuh pemain kena akumulasi," ujarnya. Pemain PSS yang terkena kartu merata dari lini belakang hingga depan. Yakni Alfonzo de La Cruz (merah), Ikhwan Ciptadi, Brian Fereira, Guileherme Felipe De Castro, Irkham Mila, Derry Rachman Noor dan Asyraq Gufron.
Pelatih Persela Lamongan, Nil Maizar mengaku masih bersyukur masih bisa mendapatkan satu poin dari hasil seri itu.
"Dalam laga ini kami melakukan pressing ketat sehingga permainan PSS tak bisa berkembang. Itu tactical defence jika anda kehilangan bola di kandang lawan, harus melakukan pressure. Kalau tidak dia memainkan kita," katanya.
Nil bersyukur PSS Sleman masih bisa meraih satu poin dari laga itu. "Saya salut dengan pemain, karena motivasi mereka sangat tinggi walaupun belum bisa menang," ujar eks pelatih Semen Padang itu.
PRIBADI WICAKSONO