TEMPO.CO, Jakarta - Manchester City terus dirugikan putusan video asisten wasit (VAR) dalam dua pertandingan awalnya di Liga Inggris. Kedua kejadian itu sama-sama melibatkan Gabriel Jesus.
Pada pertandingan pertama, saat mengalahkan West Ham 5-0 pada 10 Agustus lalu, gol Jesus pada menit ke-54, dianulir karena VAR. Wasit Mike Dean saat itu memutuskan untuk mengecek teknologi asisten wasit sebelum membuat putusan.
Ternyata setelah ditelaah, sebelum gol itu terjadi, Sterling dinilai berada dalam posisi offside. Akhirnya wasit membatalkan gol itu.
Yang jadi masalah, posisi offside Sterling itu sangat tipis. Ia hanya terpaut beberapa milimeter dari pemain lawan. Dengan mata telanjang, posisi offside itu tak akan ketahuan.
Hal itu sontak membuat muncul banyak kecaman di media sosial. Paul Parker, mantan bek Manchester United, berkata, "Itu luar biasa. (Offside) itu hanya terjadi karena tebal kaus pemain. Itu tak masuk akal bagi saya."
Gol Jesus kembali dianulir VAR saat Manchester City ditahan Tottenham Hotspur 2-2 dalam pertandingan Liga Inggris pekan kedua di Etihad Stadium, Sabtu, 17 Agustus 2019.
Jesus, yang menjadi pengganti Sergio Aguero, mencetak gol di ujung laga saat keduduka sudah 2-2. Tapi, gol tersebut dibatalkan karena teknologi VAR.
Saat itu tendangan sudut Kevin De Bruyne berhasil diteruskan Jesus menjadi gol. Tapi, wasit yang memutuskan memeriksa gol itu lewat VAR memutuskan menganulirnya. Mereka melihat ada handball Aymeric Laporte.
Pelatih Manchester City Pep Guardiola kecewa dengan putusan itu. Terutama karena ia melihat pelanggaran juga terjadi saat Lamela mencetak gol. Saat itu ia lebih dahulu melanggar Rodri. "Mungkin saat itu VAR sedang istirahat ngopi," kata pelatih Manchester City ini.
Pelatih asal Spanyol itu mempertanyakan konsistensi wasit soal penggunaan VAR dalam dua insiden di laga itu. "Di babak pertama, penalti? ia bertanya pada dua (asisten) wasit di dekat pojok. Lalu, (pada kejadian kedua) ia bertanya pada VAR," kata Pep Guardiola.
THE SUN | MIRROR