TEMPO.CO, Bekasi - PSIS Semarang mencuri satu angka dari hasil 0-0 di kandang Bhayangakara FC dalam laga lanjutan Liga 1 pekan ke-15 di Stadion Patriot Candrabhaga, Kota Bekasi, Selasa, 20 Agustus 2019. Ini merupakan hasil positif pertama setelah empat kali laga, tim berjuluk Mahesa Jenar tersebut selalu menelan kekalahan.
"Seharusnya kami bisa menang, karena lawan bermain 10 pemain. Tapi, bagi saya hasil ini tidak jelek, karena saya baru bergabung," kata pelatih PSIS Semarang Bambang Nurdiansyah dalam jumpa pers usai laga.
Menurut dia, masih banyak yang harus diperbaiki dari permainan PSIS Semarang untuk putaran kedua supaya bisa bersaing di papan atas klasemen sementara. "Saya sudah menganalisa, menginventarisir, pastinya harus ada penambahan pemain untuk putaran kedua," kata dia.
Menurut dia, bakal ada penambahan pemain di seluruh posisi. Penambahan ini, kata dua, bukan karena pemain yang ada penampilannya tak ada yang bagus. "Di sini banyak anak muda yang perlu meningkatkan lagi kemampuan," ujar dia.
Menjadi pelatih yang masuk ke pekan ke-15 menggantikan Jafri Sastra, Bambang menargetkan bisa membawa PSIS Semarang finish di peringkat delapan besar. "Kalau manajemen tidak menargetkan, hanya meminta jangan degradasi saja," ucap mantan pemain Timnas Indonesia era 1980-an ini.
Pemain belakang PSIS Semarang Muhammad Rio Saputra mengatakan, mampu menahan imbang Bhayangkara FC di kandang menjadi momen penting bagi kebangkitan timnya. "Semoga dengan hasil seri ini, PSIS lebih baik lagi, karena sebelummya kami mengalami empat kekalahan beruntun," ujar dia.
Hasil ini membuat posisi Bhayangkara FC merosot ke posisi kesembilan klasemen sementara dengan mengantongi 18 poin. Sementara bagi PSIS Semarang masih tertahan di peringkat ke-12 dengan poin 15.
ADI WARSONO