TEMPO.CO, Jakarta – Sempat diprediksi bisa lebih baik dari Neymar, Ousmane Dembele justru tampil kurang maksimal setelah pindah ke Barcelona. Jika dihitung, Dembele lebih banyak menghabiskan waktu untuk istirahat dibandingkan dengan bermain.
Saat bermain melawan Atletico Bilbao pada 17 Agustus 2019, Dembele tampil mengecewakan. Dia gagal mengocek bola dari bek kanan Ander Capa. Tak hanya itu, Dembele juga mengalami ketegangan pada hamstring kirinya. Keesokan harinya, dia tidak melakukan pemeriksaan medis, tetapi malah terbang ke Rennes, Prancis menemui ibunya.
Dembele kembali menjalani latihan pada Senin, 19 Agustus 2019. Karena dia merasa tidak nyaman, kemudian diperiksa dan diputuskan untuk istirahat selama lima pekan.
Apabila menilik catatannya sejak bergabung dengan Barcelona, dia hanya bermain 66 dari 120 laga. Sebanyak 228 hari dia gunakan untuk beristirahat karena cedera. Selama dimainkan, dia hanya mencetak 18 gol dan 17 asist.
Dembele diboyong dari BVB Borussia Dortmund ke Barcelona pada 2017 dengan biaya transfer 125 juta pound sterling atau sekitar Rp 2,17 triliun. Nilai itu dianggap besar, sehingga banyak orang menaruh harapan besar padanya.
Cedera dan persoalan lain sebenarnya telah menjadi peringatan bagi Barcelona sejak kedatangan Dembele ke Camp Nou. Pada musim pertama bergabung dengan Barca, ia cedera hamstring yang membuatnya mesti rehat selama tiga bulan.
Peringatan lain, pada musim kedua, Dembele tiba-tiba menghilang dari latihan bersama. Saat itu, klub tak bisa melacak keberadaannya. Setelah diusut, ternyata Dembele mengalami sakit perut sehingga tak bisa ikut latihan. Ia mengaku bateri ponselnya habis sehingga sulit dihubungi.
Namun, yang menunculkan tanda tanya, saat dokter klub datang untuk memeriksa kondisinya, seperti dilansir Diario AS dari Dailymail.co.uk, menyebut kondisi Dembele langsung pulih.
Walaupun sempat mendapat cemooh dari Didier Deschamp yang menyebut kelakuan Dembele adalah kebiasaan, Barcelona tetap berusaha agar pemain itu berubah menjadi lebih baik. Mereka menggunakan sesama pemain untuk berdiskusi dengannya saat di ruang ganti.
“Kami harus membantu menyadarkannya bahwa sepak bola adalah kegiatan 24 jam. Dan itu kadang-kadang bukan hanya tentang melakukan (pekerjaan) tetapi juga kehadiran," kata Gerard Pique. Namun sepertinya upaya tersebut tidak juga membuahkan hasil.
Fakta-fakta yang terjadi seakan bertolak belakang dari harapan Presiden Barcelona, Joseph Maria Bartomeu. Sebelumnya Joseph menyakini Ousmane Dembele lebih bagus daripada bintang Paris Saint-Germain asal Brasil, Neymar.
“Tidak mungkin bagi Neymar kembali ke Barcelona, sebab kami sudah mendapatkan penggantinya yang tak kalah hebat yakni Dembele dan Philippe Countinho,” kata Bartomeu.
Ia juga memuji Dembele lantaran dapat menyesuaikan diri dengan mudah daripada Neymar, padahal Barcelona adalah klub yang besar.
DAILY MAIL | RIDWAN KUSUMA AL-AZIZ