TEMPO.CO, Jakarta - Manchester United akan menjamu Crystal Palace dalam lanjutan Liga Inggris pekan ketiga pada Sabtu malam, 24 Agustus 2019. Pelatih Ole Gunnar Solskjaer memastikan akan tetap menjadikan Paul Pogba sebagai salah satu penentang penari di timnya.
Pogba gagal mengeksekusi penalti melawan Wolves, Senin lalu. Kegagalan itu membuat mu hanya meraih hasil seri 1-1 dan gagal rebut puncak Klasemen.
Pogba, yang gagal penalti untuk keempat kalinya dalam satu tahun terakhir, kemudian mendapat banyak kritikan seusai laga itu. Fans MU menilai Rashford lebih cocok mengambil tugas itu.
Namun, Solskjaer tak terpengaruh kritik itu. Ia melanjutkan kebijakan menempatkan Pogba dan Rashford sebagai pengambil tendangan penalti.
"Saya yakin kalian akan menyaksikan kembali Paul Pogba mencetak penalti untuk Man United," kata Solskjaer seperti dikutip AFP. "Mari kita lihat ketika kami mendapatkan penalti berikutnya."
Pelatih asal Norwegia itu melanjutkan, "Kami berlatih penalti dan Marcus serta Paul masih penendang penalti. Marcus atau Paul akan mencetak penalti berikutnya, saya yakin mereka akan (mencetak gol dari penalti)."
Kegagalan menang dalam laga kedua diakuinya cukup mengecewakan. "Kami memang kecewa tidak memenangkan pertandingan itu tetapi memang bicara lebih sulit ketika Anda tidak menang," Kata Solksjaer.
Setelah penalti gagal itu, Pogba jadi sasaran ejekan rasis online. Solskjaer pun mengulangi seruan agar pengelola media sosial mengambil kebijakan lebih keras. Meski begitu Solksjaer tak mau mengajak pemain-pemainnya memboikot media sosial.
"Paul baik-baik saja, Paul memiliki karakter yang kuat dan itu membuatnya lebih kuat," kata Solskjaer.
Ia melanjutkan, "Media sosial adalah tempat orang bisa bersembunyi di balik identitas palsu, adalah bukan kuasa saya untuk mengubah hal itu tetapi ada begitu banyak ‘Ole Gunnar Solskjaers’ di Twitter. Saya tahu itu bukan saya dan kita harus melakukan sesuatu untuk mengatasi ini."
Solksjaer memastikan Manchester United tak akan melarang Pogba cs bermain media sosial. "Kita harus menyebarluaskan kata-kata baik, kita bisa memanfaatkannya untuk menyebarkan kebaikan dan harus menghentikan insiden-insiden (cacian rasis) itu."