Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kisah Bagus Kahfi Digembleng Dua Pelatih Mengelola Popularitas

image-gnews
Pemain timnas U-18 Indonesia Bagus Kahfi saat melawan Laos di Piala AFF U-18 2019. Foto: PSSI
Pemain timnas U-18 Indonesia Bagus Kahfi saat melawan Laos di Piala AFF U-18 2019. Foto: PSSI
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pesepak bola muda Amiruddin Bagus Kahfi menjadi sorotan publik saat tampil di Piala AFF U-18 bersama Tim Nasional Indonesia U-18. Perhatian kepada penyerang Timnas U-18 ini tak surut setelah turnamen selesai, apalagi dia tiba-tiba diundang pelatih Timnas Indonesia senior, Simon McMenemy, untuk ikut latihan bersama pemain seniornya, seperti Evan Dimas dan Ferdinand Sinaga di Stadion Pakansari, Bogor, pada 22-26 Agustus 2019.

Simon memanggil Bagus bergabung sebagai langkah melatih mental pemain 17 tahun itu. Menurut pelatih asal Skotlandia ini, publik sepak bola Tanah Air menaruh harapan besar kepada potensi yang dimiliki Bagus yang menjadi salah satu top skor di Piala AFF U-18 2019. "Ketika dia main bagus (banyak orang) menganggap dia pemain yang hebat tetapi saya bawa dia ke sini supaya kita bisa dorong," ujar Simon seusai latihan perdana timnas menjelang Kualifikasi Piala Dunia 2020 di Stadion Pakansari, Bogor, Kamis, 22 Agustus 2019.

Mantan pelatih timnas Filipina ini membeberkan tujuan mengajak Bagus Kahfi bermain bersama pemain senior sekaligus untuk memberikan pengalaman. Simon yang pernah melatih klub Bhayangkara FC ingin memperlihatkan potensi yang dimiliki jebolan Chelsea FC Singapura itu belum ada apa-apanya di level senior.

Bagus Kahfi (tengah) diberikan pengarahan oleh pelatih Simon McMenemy saat mengikuti sesi latihan Timnas Indonesia senior di Stadion Pakansari, Cibinong, Bogor, Jawa Barat, Kamis, 22 Agustus 2019. ANTARA/Yulius Satria Wijaya

Ketika menjalani latihan perdana pada 22 Agustus di Stadion Pakansari, McMenemy tidak memberikan kesempatan wartawan mewawancarai Bagus. Pelatih berusian 41 tahun mengarahkan awak media kepada pemain lain, seperti Osas Saha yang juga baru pertama kali dipanggil ke Timnas. “Tidak untuk Bagus,” kata Simon McMenemy melarang Bagus Kahfi melakukan wawancara.

Apa yang dilakukan Simon bukan tanpa alasan. Ia melihat bahwa persoalan utama pemain muda yang berbakat di Indonesia adalah terlalu gampang terbuai dengan popularitas. Potensi pemain bisa memudar begitu memiliki banyak follower di Instagram dan mengikat kontrak dengan banyak perusahaan. "Kita harus ingatkan bahwa mereka belum jadi," kata Simon.

Pelatih Timnas Indonesia itu mengatakan bahwa salah satu cara mengingatkan pemain muda agar tidak larut dari sorotan publik yaitu dengan mengajak mereka berlatih bersama pemain yang lebih senior. "Kita bawa mereka ke sini. Ohh di sini ternyata jauh lebih banyak pemain yang lebih hebat dari mereka," kata Simon.

Bagus Kahfi pun masih konsisten mengikuti instruksi Simon McMenemy. Pemain yang dikenal dengan gaya rambut kribo ini tak mau bicara saat ditanya soal pengalamannya bermain bersama Timnas senior. “Maaf sebelumnya untuk timnas senior, saya disuruh jangan (bicara) ke media-media gitu,” ucap Bagus Kahfi saat dihubungi Tempo, Selasa, 27 Agustus 2019.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Bagus pun mengarahkan ke pemain lebih senior jika pertanyaannya seputar pemusatan latihan Timnas senior untuk Kualifikasi Piala Dunia 2022. "Mending ke pemain lain," ujar pemain yang memiliki saudara kembar juga bermain di Timnas U-18, Amiruddin Bagas Kahfa ini.

Pelatih Timnas Indonesia U-18 Fakhri Husaini (kedua kanan) memberikan arahan kepada pemainnya saat melakukan latihan di Lapangan Becamex Binh Duong, Vietnam, Jumat, 16 Agustus 2019. ANTARA/Yusran Uccang

Pelatih Timnas U-18, Fakhri Husaini, juga mengajarkan hal yang sama kepada Bagus. Fakhri mewanti-wanti semua pemain di tim asuhannya jangan sampai terbuat popularitas. Fakhri mengungkapkan alasannya tak mau ada pemain di timnya yang menjadi bintang dan mendapat sorotan berlebihan dari publik. Menurut dia, popularitas terhadap pemain muda yang berlebihan bisa merusak mental pemain itu sendiri. "Di tim saya tidak pernah ada bintang," kata Fakhri saat dihubungi Tempo, Jumat, 23 Agustus 2019.

Saat menangani skuat tim nasional usia di bawah 18 tahun, Fakhri sengaja memberikan kesempatan para pemainnya untuk diwawancarai media secara bergiliran. "Saya enggak pernah menunjuk satu pemain itu-itu saja untuk wawancara. Selalu saya gilir, itu tujuan saya enggak pengin mereka merasa jadi bintang," ujar mantan gelandang timnas era 1990-an ini.

Menurut pelatih berusia 54 tahun ini, pemain muda itu belum layak mendapat status binyang sepak bola. Gelar bintang itu, kata dia, diperoleh pemain setelah menorehkan banyak prestasi di level senior. "Kalau di anak-anak itu mereka masih akan berkembang terus," ucapnya.

IRSYAN HASYIM

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Piala Asia U-23 2024: Rizky Ridho Bicara Dampak Kembalinya Nathan Tjoe-A-On Jelang Timnas U-23 Indonesia vs Korea Selatan

6 jam lalu

Pemain Timnas Indonesia Nathan Tjoe-A-On (kiri). Instagram
Piala Asia U-23 2024: Rizky Ridho Bicara Dampak Kembalinya Nathan Tjoe-A-On Jelang Timnas U-23 Indonesia vs Korea Selatan

Rizky Ridho mengungkapkan reaksi rekan-rekannya di timnas U-23 Indonesia saat Nathan Tjoe-A-On beri kabar bisa kembali main di Piala Asia U-23 2024.


Shin Tae-yong Waspadai 3 Pemain Korea Selatan di Perempat Final Piala Asia U-23 2024

9 jam lalu

Pelatih timnas U-23 Indonesia, Shin Tae-yong. Kredit: Tim Media PSSI
Shin Tae-yong Waspadai 3 Pemain Korea Selatan di Perempat Final Piala Asia U-23 2024

Pelatih Timnas U-23 Indonesia Shin Tae-yong telah menyiapkan strategi untuk permainan Korea Selatan di perempat final Piala Asia U-23 2024.


Prediksi Indonesia vs Korea Selatan di Piala Asia U-23 2024: Jadwal Live, Kondisi Tim, H2H, Perkiraan Susunan Pemain

10 jam lalu

Selebrasi timnas dalam pertandingan Indonesia vs Yordania, Minggu, 21 April 2024. HUMAS PSSI
Prediksi Indonesia vs Korea Selatan di Piala Asia U-23 2024: Jadwal Live, Kondisi Tim, H2H, Perkiraan Susunan Pemain

Korea Selatan tetap lebih diunggulkan meraih kemenangan atas timnas U-23 Indonesia dalam laga perempat final Piala Asia U-23 2024.


Piala Asia U-23: Hadapi Korea Selatan, Shin Tae-yong Nilai Timnas Indonesia U-23 Lebih Diuntungkan

17 jam lalu

Shin Tae-yong memimpin latihan Timnas U-23 Indonesia di Dubai pada Selasa, 2 April 2024. PSSI
Piala Asia U-23: Hadapi Korea Selatan, Shin Tae-yong Nilai Timnas Indonesia U-23 Lebih Diuntungkan

Shin Tae-yong mengungkapkan ada dua faktor Timnas Indonesia U-23 lebih diuntungkan ketimbang Korea Selatan jelang perempat final Piala Asia U-23 2024.


Duel Indonesia vs Korea Selatan di Perempat Final Piala Asia U-23 2024, Apa Misi Shin Tae-yong?

20 jam lalu

Pelatih timnas U-23 Indonesia, Shin Tae-yong. Kredit: Tim Media PSSI
Duel Indonesia vs Korea Selatan di Perempat Final Piala Asia U-23 2024, Apa Misi Shin Tae-yong?

Pelatih Timnas Indonesia U-23, Shin Tae-yong, tidak mengusung misi khusus menghadapi Korea Selatan, pada perempat final Piala Asia U-23 2024.


5 Pemain Korea Selatan yang Bisa Rusak Pertahanan Timnas Indonesia U-23 di Perempat Final Piala Asia U-23 2024

21 jam lalu

Para pemain Korea Selatan berselebrasi usai mencetak gol ke gawang Jepang di Piala Asia U-23 2024. Twitter @afcasiancup.
5 Pemain Korea Selatan yang Bisa Rusak Pertahanan Timnas Indonesia U-23 di Perempat Final Piala Asia U-23 2024

Simak lima pemain Korea Selatan yang harus diwaspadai timnas Indonesia U-23 di perempat final Piala Asia U-23 2024.


Belum Pernah Dapat Trofi Sejak Latih Timnas Indonesia pada 2020, Apa Prestasi STY?

21 jam lalu

Pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong memimpin latihan perdana Timnas Indonesia setibanya di Hanoi, Vietnam pada Sabtu malam, 23 Maret 2024. PSSI
Belum Pernah Dapat Trofi Sejak Latih Timnas Indonesia pada 2020, Apa Prestasi STY?

Pelatih timnas Indonesia Shin Tae-yong, yang akrab disapa STY pernah dua kali membawa Skuad Garuda ke final Piala AFF 2020 dan 2022.


Timnas U-23 Indonesia vs Korea Selatan: Shin Tae-yong Janji Persiapkan Tim dengan Baik

1 hari lalu

Pelatih timnas U-23 Indonesia, Shin Tae-yong. Kredit: Tim Media PSSI
Timnas U-23 Indonesia vs Korea Selatan: Shin Tae-yong Janji Persiapkan Tim dengan Baik

Shin Tae-yong akan mempersiapkan rencana untuk pertandingan timnas U-23 Indonesia vs Korea Selatan di perempat final Piala Asia U-23 2024.


Rizky Ridho Belum Puas Timnas U-23 Indonesia Lolos ke Perempat Final Piala Asia U-23 2024

1 hari lalu

Pemain timnas Indonesia Rizky Ridho (tengah), Rafael Struick dan Witan Sulaeman. REUTERS/Ibraheem Al Omari
Rizky Ridho Belum Puas Timnas U-23 Indonesia Lolos ke Perempat Final Piala Asia U-23 2024

Rizky Ridho dan para pemain timnas U-23 Indonesia akan berjuang keras mengalahkan Korea Selatan di perempat final Piala Asia U-23 2024.


Timnas U-23 Indonesia vs Korea Selatan: Absennya Nathan Tjoe-A-On Buat Kekuatan Skuad Garuda Pincang?

1 hari lalu

Pemain Timnas Indonesia Nathan Tjoe-A-On. Instagram
Timnas U-23 Indonesia vs Korea Selatan: Absennya Nathan Tjoe-A-On Buat Kekuatan Skuad Garuda Pincang?

Tampil sebagai gelandang selama fase grup Piala Asia U-23 2024, Nathan Tjoe-A-On berperan penting membawa timnas U-23 Indonesia lolos perempat final.