TEMPO.CO, Jakarta – Pelecehan kembali menimpa Paul Pogba saat ia mendatangi tempat latihan Manchester United yang berada di Carrington, Inggris, Rabu 28 Agutus 2019. Bukan dengan lisan, pelecehan terhadap dirinya kali ini menggunakan papan peringatan yang baru dipasang sebagai medianya.
Pada papan hitam bertuliskan peringatan berwarna putih itu, para pelaku menulis “Pogba Out,” seakan mengisyaratkan bahwa Pogba harus pergi dari United. Padahal, papan tersebut baru dipasang sekitar dua pekan lalu dan sengaja dipasang untuk kepentingan keamanan pemain dari membludaknya penonton yang ingin bertemu dengan idolanya selama mereka berlatih. Aksi ini terhitung menjadi yang kedua kali Pogba mengalami pelecehan sejak Liga Primer Inggris Musim 2019/2020 bergulir.
Sebelumnya pada kasus pertama, pihak United mengusahakan untuk mengidentifikasi siapa pelaku aksi pelecehan yang menimpa Pogba. “Orang-orang yang menyatakan pandangan ini tidak mewakili nilai-nilai klub hebat kami, justru itu mendorong sebagian besar penggemar kami untuk mengutuk (pelecehan) ini di media sosial,” kata pihak Manchester United. United juga mengatakan bahwa mereka tidak memberikan toleransi terhadap segala bentuk tindakan rasis dan diskriminasi serta menjalankan komitmen untuk melawan itu semua melalui tagar #AllRedAllEqual.
"Kami akan bekerja untuk mengidentifikasi beberapa yang terlibat dalam insiden ini dan mengambil tindakan terkuat yang tersedia bagi kami. Kami juga mendorong perusahaan media sosial untuk mengambil tindakan dalam kasus-kasus ini,” kata perwakilan dari Manchester United.
Kasus pertama itu menimpa Pogba pada laga melawan Wolverhampton Wanderers, saat Pogba gagal mengeksekusi tendangan penalti yang diberikan kepadanya, sehingga membuat United harus puas mendapat skor imbang 1 – 1 dengan Wolves. Melesetnya tendangan Pogba itu ternyata berbuntut panjang dengan serangkaian caci maki sebagai dampak yang ia alami.
Menanggapi tindak pelecehan yang dialami Pogba, Harry Maguire memberikan dukungan kepada teman mereka dan menuntut sejumlah pihak untuk bertindak tegas menghadapi pelakunya. “Menjijikkan. Media sosial perlu melakukan sesuatu tentang itu. Setiap akun yang dibuka harus diverifikasi oleh paspor / SIM. Hentikan troll menyedihkan ini dengan membuat banyak akun untuk menyalahgunakan orang. @Twitter @instagram,” kata Harry dalam akun media sosial pribadinya.
Marcus Rashford juga turut menambahkan pernyataan yang diungkapkan Maguire dan mengungkap betapa sayangnya United kepada Pogba. “Cukup, (pelecehan) ini perlu disudahi. Manchester United adalah keluarga. @Paulpogba adalah bagian besar dari keluarga itu. Kamu serang dia, kamu serang kami semua @manutd.” kata Harry.
Tak gentar menghadapi tindak pelecehan terhadapnya, Pogba mengunggah sejumlah post Instagram yang menyuarakan penolakannya terhadap tindakan diskriminasi dan rasisme. Setelah sempat menggunggah sebuah pernyataan bahwa apa yang dialami justru tidak membuat semangatnya turun, kemarin ia kembali menunggah fotonya saya sedang bersama petarung kenamaan Deontary Wilder.
Dalam teks, ia menuliskan bahwa keduanya memiliki kesamaan visi serta terus bertarung hingga saat ini. Teks tersebut agaknya mengacu pada Wilder yang tahun lalu mengambil sikap menentang rasisme dalam konferensi pers menjelang pertarungannya melawan Tyson Fury.
TWITTER | INSTAGRAM | THE SUN | RIDWAN KUSUMA AL-AZIZ
