TEMPO.CO, Jakarta - Tira Persikabo mengejutkan kompetisi Liga 1 Indonesia sepanjang putaran pertama. Tak ada yang mengira tim asuhan Rahmad Darmawan ini akan berada di papan atas klasemen sementara Liga 1.
Di Liga 1 musim 2019 Tira Persikabo merupakan tim baru. Klub yang bermarkas di Bogor ini merupakan hasil merger dari PS Tira dan Persikabo Bogor. PS Tira merupakan tim yang berlaga di Liga 1 musim sebelumnya. Sementara Persikabo Bogor merupakan klub asal Liga 3.
Di awal musim, Tira dipandang tak beda seperti tim kuda hitam yang hanya akan merecoki klub-klub papan atas, seperti Persib Bandung, Persija Jakarta, atau Arema FC. Namun perlahan tapi pasti, Manahati Lestusen dan kawan-kawan menarik perhatian setelah meraih kemenangan berturut-turut. Puncaknya ialah hingga pekan ke-12 Tira belum pernah merasakan kekalahan.
Hasilnya, pada putaran pertama Liga 1 mereka berada di peringkat dua klasemen dengan 33 poin. Dari 17 laga Tira hanya merasakan dua kali kekalahan. Salah satu kekalahan yang dialami Tira ialah kala menghadapi Persela Lamongan, yakni 1-6.
Keberhasilan Tira mendominasi putaran pertama Liga 1 tak lepas dari peran pelatih Rahmad Darmawan. Racikan mantan pelatih Timnas Indonesia ini bekerja dengan baik dan penampilan beberapa pemain mengalami peningkatan.
Salah satunya ialah Manahati Lestusen. Ia kembali mendapat panggilan bergabung di Timnas Indonesia. Selain itu, dua pemain asing, yakni Ciro Alves dan Parfait Luis bermain apik walau baru menjalani debut di kompetisi Liga 1 musim ini. Bahkan Ciro tercatat sebagai salah satu pencetak gol terbanyak sementara dengan 11 gol.
Rahmad menyatakan ada satu hal yang menjadi perhatian saat kali pertama membangun tim bersama para pemain. Ia menyebut pekerjaan rumah pertamanya iala membenahi psikologis pemain. “Pada awal musim, saya melihat sisi emosional menjadi salah satu persoalan serius di tim ini. Itu yang harus segera dibenahi,” kata Rahmad.
Aspek itu pelatih dapatkan kala Tira Persikabo bermain buruk di Piala Presiden. Menurut dia, para pemain dianggap kurang bisa mengendalikan emosi saat bermain buruk.
“Setelah pertandingan itu, saya tekankan pada manajemen dan pemain. Target kami tidak terlalu tinggi di Liga 1. Kami hanya ingin tim ini bisa menyabet fair play pada akhir musim,” sebut Rahmad yang pernah membawa Sriwijaya dan Persipura Jayapura merebut gelar juara Liga 1.
Hasilnya, para pemain bisa bermain maksimal di Liga 1 Indonesia dan melebihi harapan tim pelatih. Tinggal separuh musim lagi bagi Tira Persikabo mempertahankan posisinya di klasemen. Dengan kualitas yang dimiliki Rahmad Darmawan bukan tidak mungkin Tira tampil mengejutkan dengan merebut trofi Liga 1.
LIGA INDONESIA