TEMPO.CO, Jakarta - Pemain baru Persija Jakarta, Syaffarizal Mursalin Agri atau Farri Agri mengaku tidak terbebani dengan pilihannya mengenakan nomor punggung 10. Nomor 10 identik dengan nomor istimewa.
"Nomor punggung 10 selalu disebut sebagai nomor punggung yang istimewa, tapi saya tidak melihatnya seperti itu. Saya tidak mengambil tempat siapa pun, saya di sini untuk bekerja," kata pemain yang akrab disapa Farri ini saat ditemui di wilayah Kuningan, Jakarta, Rabu, 18 September 2019.
Alasan Farri memilih nomor punggung tersebut adalah karena ia merupakan pengagum megabintang Barcelona, Lionel Messi. Messi mengenakan nomor punggung 10 di klub dan timnas Argentina.
Sebelum menjadi milik Farri, nomor punggung 10 Persija dikenakan oleh penyerang Brazil Bruno Matos. Namun Matos telah dilepas pihak klub pada paruh musim, dan kini berseragam Bhayangkara FC.
Farri menutup perburuan Persija terhadap pemain-pemain baru, setelah sebelumnya klub ibu kota ini mendatangkan Fachrudin Aryanto, Joan Tomas Campasol, dan Rachmad Hidayat.
Gelandang yang pada awal kariernya bermain sebagai penyerang ini, sebelumnya aktif berkompetisi di Liga Qatar. Liga yang kehadiran penontonnya tidak semasif penonton di Indonesia.
Bermain di Liga 1 yang banyak pendukungnya, menurut Farri, menjadi tantangan tersendiri. Menurut dia, tetap perlu beradaptasi dengan lingkungan dan suasana baru, terlebih perihal animo penonton dan suporter.
"Pada akhirnya saya adalah pesepak bola. Saat seseorang masuk dalam lingkungan baru, ia akan memerlukan waktu untuk beradaptasi dan saya berharap dapat beradaptasi dengan atmosfer di Indonesia," tuturnya.
Farri didatangkan Persija dengan status free transfer. Ia diikat kontrak sampai akhir musim, dan terdapat opsi perpanjangan kontrak untuk dua musim mendatang.
Berbekal pengalaman bermain di Liga Qatar, Farri akan berusaha memberikan yang terbaik untuk Persija, sambil menjaga mimpi untuk dapat membela timnas Indonesia suatu hari kelak.
"Saya masih berkomunikasi dengan Simon (McMenemy, pelatih timnas Indonesia). Seperti telah saya sampaikan, alasan saya kembali ke Indonesia adalah bermain di klub besar seperti Persija, dan tentu bermain untuk timnas," ucap pemain 27 tahun itu.