TEMPO.CO, Jakarta - Mason Greenwood menjadi penentu kemenangan Manchester United 1-0 atas Astana di alaga pembuka Grup L Liga Europa, Kamis, 19 September 2019. Berkat gol yang diciptakan Greenwood, tim Setan Merah menang.
Penampilan apik yang ditunjukkan Greenwood, 17 tahun, dan pemain muda lainnya, Tahith Chong, Angel Gomes, dan Axel Tuanzebe, membuat pelatih Manchester United, Ole Gunnar Solskjaer semakin yakin keputusannya membiarkan striker Romelu Lukaku dan Alexis Sanchez meninggalkan Old Trafford sudah tepat.
Lewat golnya itu, pemain kelahiran Wibsey, Bradford, Inggris, 1 Oktober 2001, sekaligus menorehkan rekor. Ia menjadi pemain pertama yang lahir di era 2000-an yang mampu mencetak gol buat MU di kompetisi Eropa.
"Untuk memasukkannya ke dalam skuat, Anda tahu sesuatu akan terjadi," ujarnya.
Solskjaer menilai Greenwood memiliki kemampuan untuk mencetak gol. "Seperti yang saya katakan kemarin, dia tahu cara menendang bola. Mungkin dia menendang terlalu keras di babak pertama, di mana dia seharusnya sedikit melengkung di pojok atas. Tapi dia menunjukkan sekilas tentang apa yang dia bisa menjadi hari ini," tutur pelatih Norwegia ini.
Menurut dia, keputusannya memainkan pemain berusia 17 tahun setelah hengkangnya pemain papan atas seperti Sanchez dan Lukaku sudah tepat. "Bagi saya, itu adalah keputusan yang tepat. Karena saya berpikir untuk klub dan untuknya, saya pikir dia akan menjadi penting bagi kami musim ini," kata dia.
"Dia belum bermain banyak sejauh ini tetapi dia akan mendapatkan menit-menitnya dan dia akan tumbuh dan berkembang," dia menambahkan.
Penampilan Greenwood yang terus berkembang membuat Solskjaer merasa penting untuk segera menyodorkan kontrak baru kepada pemain muda itu. Pekan ini, Manchester United juga memperpanjang kontrak David de Gea dan Victor Lindelof.
"Kami selalu berbicara dengan anak-anak itu, bagaimana kami melihat masa depan. Dan, Mason, jelas satu yang ingin kami pertahankan berama kami," kata Solskjaer.
SKY SPORTS