TEMPO.CO, Jakarta - Semakin ganas saja Inter Milan di bawah komando Antonio Conte di Serie A kali ini. Empat laga dilahap sempurna dengan kemenangan. Paling anyar, tim berjulukan Il Nerazzurri itu sukses mengandaskan rival sekota AC Milan di San Siro, Ahad lalu. Inter menang 2-0 lewat gol Marcelo Brozovic dan Romelu Lukaku.
Ribuan fan Inter pun jingkrak-jingkrak di tribun San Siro, merayakan kesuksesan tim menaklukkan derby della Madonnina edisi pertama musim ini. Selain gengsi besar, Inter pun semakin kokoh bertengger di posisi teratas klasemen sementara dengan perolehan 12 poin.
Inter unggul dua angka dari juara musim lalu, Juventus. Mereka juga unggul tiga poin dari jagoan Italia lainnya, Napoli. Namun sejumlah media Italia memberitakan Conte tak ingin skuadnya terlarut dalam euforia kemenangan.
Kabarnya, Conte hanya memperbolehkan 14 pemain, yakni 11 pemain inti laga versus Milan dan tiga pemain cadangan, untuk hura-hura di ruang ganti. Sisanya—pemain yang tak diturunkan bertanding—diwajibkan melanjutkan latihan di San Siro.
Masih merujuk sejumlah media Italia, hal itu dilakukan Conte untuk menjaga fokus dan kebugaran fisik para pemain. Suporter Inter pun girang melihat kinerja ala tangan besi yang dilakukan Conte. Mereka pun semakin optimistis Conte bisa menjadi kunci kesuksesan Inter dalam meraih scudetto musim ini.
Namun pelatih berusia 50 tahun itu meminta para pemain dan fan untuk tetap membumi. “Inter baru melewati empat laga sejauh ini. Jangan mendahului pesta juara,” kata mantan manajer Chelsea itu.
Conte pun mengingatkan rasa percaya diri berlebihan Inter di Serie A musim lalu. Saat itu Inter tampil apik di paruh pertama kompetisi. La Beneamata rajin bertengger di puncak klasemen sementara saat itu. Namun, pada paruh kedua, Inter jeblok.
“Posisi juara yang dijaga Inter sampai Desember 2018 sirna begitu saja. Ujung-ujungnya, kami finis di posisi keempat dan lolos ke Liga Champions dengan dramatis hingga laga pekan terakhir,” kata Conte.
Conte tentu tak mau timnya seperti mengalami kejadian yang sama dengan musim lalu. Karena itu, mantan manajer Juventus itu mengingatkan Samir Handanovic dan kawan-kawan bahwa perjalanan masih sangat jauh.
Kini tugas Inter adalah menjaga konsistensi permainan dan memenangi satu per satu pertandingan. “Jangan sampai optimisme juara menjadi beban dalam menjalani setiap pertandingan,” kata dia.
Kini Conte menantang anak didiknya untuk melanjutkan tren kemenangan dalam laga melawan Lazio, di San Siro, dinihari nanti. Sesuai dengan jadwal Serie A, Inter akan berjumpa dengan tim berjulukan Elang Ibu Kota tersebut.
Seperti Inter, Lazio meraih kemenangan 2-0 atas Parma di laga sebelumnya. Saat ini Lazio berada di posisi kelima klasemen sementara dengan hasil dua kali menang, sekali imbang, dan sekali kalah.
Di atas kertas, bukan pekerjaan mudah bagi Inter untuk menaklukkan Lazio, dinihari nanti. Meski begitu, gelandang Inter Kwadwo Asamoah yakin timnya masih mampu menjaga konsentrasi menjelang laga menjamu Lazio.
Jika permainan Inter tak berubah, pemain 30 tahun itu optimistis tim biru hitam bisa menggulung Biancocelesti. “Kami sadar Inter kini menjelma sebagai tim kuat yang masih bisa berkembang lebih baik lagi. Kami sudah di jalur yang benar. Jika mampu menjaganya, kami bisa juara,” kata pemain berkebangsaan Ghana itu.
Kubu Lazio pun tertantang menghentikan laju kemenangan Inter. Manajer Lazio, Simone Inzaghi, pun akan mencoba mendorong para pemainnya untuk mampu menyamai level permainan Inter. “Mereka tim hebat, tapi kami yakin bisa sehebat mereka,” kata Simone.
FOOTBALL ITALIA | SEMPREINTER | INDRA WIJAYA