TEMPO.CO, Jakarta - Manis-pahit nasib Alexis Sanchez pada Sabtu pekan lalu. Manis karena untuk pertama kalinya pemain berusia 30 tahun itu bermain sejak menit pertama bersama tim barunya, Inter Milan.
Manajer Inter Antonio Conte memutuskan untuk memainkan Sanchez sebagai starter dalam laga pekan keenam Seri A 2019/2020 melawan Sampdoria di Luigi Ferraris itu.
Sejak dipinjam dari Manchester United, awal September lalu, Sanchez baru dua kali bermain untuk Inter, yakni saat melawan Udinese dan Lazio. Itu pun Sanchez tampil selama 17 menit sebagai pemain pengganti.
Kebetulan, penampilan Sanchez versus Sampdoria cukup apik. Sepanjang babak pertama, pemain berkebangsaan Cile itu tampil tajam. Puncaknya, pada menit ke-22, pemain bernomor punggung 7 itu mencetak gol perdana untuk Inter.
Bagi Sanchez, ini merupakan gol keduanya sepanjang 2019. Terakhir kali ia membikin gol untuk United pada 25 Januari lalu. Ketika itu United menumbangkan Arsenal 3-1 dalam kompetisi Piala FA.
Laga Inter melawan Sampdoria berlanjut pada babak kedua. Fan pun berharap besar Sanchez bisa menyumbang gol atau assist lagi di paruh kedua. Nahas, harapan tersebut luntur setelah wasit Gianpaolo Calvarese mengusir Sanchez pada menit pertama babak kedua.
Bermula dari tusukan yang dilakukan Sanchez ke kotak penalti Sampdoria. Berebut operan bola dengan pemain tuan rumah, Sanchez terjatuh. Tapi, di mata Calvarese, mantan pemain Barcelona itu sengaja melakukan pelanggaran tipuan atau diving.
Sebenarnya Calvarese mencabut kartu kuning dari sakunya. Tapi rupanya itu kartu kuning kedua bagi Sanchez. Pemain jebolan akademi Cobreloa itu sudah mendapat kartu kuning pada menit ke-43.
Meski sudah melayangkan protes bersama rekan-rekannya, tetap saja Sanchez harus cabut dari lapangan. Gagal sudah niat mantan pemain River Plate itu membikin gebrakan bersama La Beneamata.
Walhasil, Sanchez tak diperbolehkan tampil dalam laga berikutnya di Seri A saat timnya menghadapi Juventus, Ahad mendatang. Padahal inilah laga yang paling dinantikan mengingat persaingan kedua tim di papan klasemen saat ini.
Hingga pekan keenam, Inter bertengger di puncak dengan poin 18. Sedangkan Juventus berada di posisi kedua dengan selisih dua angka.
Conte sempat kecewa atas pelanggaran Sanchez. Sebab, berbekal kekuatan 10 orang, Inter nyaris saja dikejar Sampdoria. Beruntung Il Nerazzurri—julukan bagi Inter--sanggup mengunci kemenangan 3-1 hingga akhir laga.
"Seharusnya saya menonton babak kedua dengan lebih nyaman mengingat penampilan di paruh pertama sangat meyakinkan," kata pelatih berusia 50 tahun tersebut.
Meski begitu, bekas Manajer Chelsea itu tetap bangga timnya masih bisa menjaga permainan meski kekurangan personel di lapangan. Menurut Conte, kekuatan fisik, fokus, dan tanggung jawab para pemainnya layak diacungi jempol.
Sementara itu, Sanchez sempat curhat di media sosial Instagram miliknya beberapa jam seusai pertandingan. Pada intinya, mantan pemain Udinese itu merasa senang dengan gol perdana dan penampilan apik rekan-rekannya.
"Tapi saya tak suka dengan hukuman kartu merah. Hukuman ini menurut saya tidak adil," kata Sanchez.
Sanchez pun sadar dirinya tak akan tampil pada pekan ketujuh Seri A mendatang. Tapi, melihat jadwal, Inter akan melakoni laga kedua penyisihan Grup F Liga Champions, Kamis besok. Sungguh berat, Inter akan bertamu ke Camp Nou, markas jagoan Spanyol, Barcelona.
Sanchez pun berpeluang tampil dalam laga penting tersebut. Meski begitu, ia tak mau mendahului perintah pelatih. "Kami akan berfokus mempersiapkan pertandingan berikutnya," kata Sanchez.
Conte jelas masih merahasiakan susunan tim yang akan ia turunkan untuk melawan Barcelona. Tapi, yang pasti, Conte ingin memulihkan kebugaran fisik para pemainnya dengan cepat.
"Kami ingin bikin permainan yang ngotot untuk menyulitkan Barcelona. Karena itu, kami butuh kaki-kaki yang segar," kata Conte.
Selain itu, Conte akan memikirkan strategi untuk membatasi ruang gerak Lionel Messi dan kawan-kawan. Mantan pelatih Juventus itu sadar betul, jika ingin mengalahkan Barcelona, timnya tidak boleh memberi kesempatan klub berjulukan Blaugrana itu menguasai bola.
"Beruntung kemenangan atas Sampdoria ini jadi modal mental kami untuk melawan Barcelona. Semoga kekuatan mental pemain tak berubah," kata dia.
SKY SPORTS | INDEPENDENT | INDRA WIJAYA