TEMPO.CO, Jakarta- Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga (Sesmenpora) Gatot Sulistiantoro Dewa Broto berharap calon ketua umum PSSI yang baru ke depannya bisa membawa perubahan bagi induk sepakbola di Indonesia itu. Menurut dia, PSSI jangan menggelar pemilihan ketua umum dan anggota komite eksekutif atau exco hanya untuk mengganti kulit, tapi isinya tetap sama.
"Betul-betul harus perubahan yang sangat signifikan. minimal dari sisi ketuanya. kemudian di xxco-nya karena kalau masih itu saja ya, reformasi yang disampaikan Pak Jokowi tidak bakal tercapai," kata Gatot di Plaza Senayan, Jakarta, Selasa, 1 Oktober 2019.
Saat ini, kata Gatot, beberapa wajah lama masih mendaftar lagi sebagai calon anggota Exco PSSI. Ia pun meminta kepada beberapa anggota Exco PSSI yang kembali mencalonkan diri untuk membawa atmosfer perubahan dalam federasi sepakbola tertinggi di Indonesia. "Harus punya komitmen, harus siap dengan kultur baru, kultur untuk berubah," kata dia.
Menurut Gatot, Federasi Sepakbola Dunia (FIFA) sudah banyak berubah pasca berakhirnya kepemimpinan Joseph Sepp Blatter. Sejak Gianni Infantino menjadi presiden FIFA, kata dia, telah banyak perubahan yang terjadi di induk sepakbola dunia itu, meski beberapa pengurusnya juga pernah menjabat pada era Blatter. "Saya merasakan di era Gianni sekarang pemerintah lebih gampang berhubungan, beda dengan Blatter. Dia dulu ada pemerintah, bawaannya negatif," katanya.
Sebanyak 47 nama telah tercatat menjadi bakal calon Komite Eksekutif (Exco) PSSI periode 2019-2023 yang mayoritas diisi orang-orang lama.
Komite Pemilihan (KP) PSSI mengumumkan puluhan nama yang tercatat menjadi bakal calon Komite Eksekutif (Exco) periode 2019-2023. Dari 47 nama tersebut, ada tiga yang telah terdaftar menjadi bakal calon ketua umum PSSI. Mereka adalah Arif Putra Wicaksono, Mochamad Iriawan (Iwan Bule), dan Rahim Soekasah.
IRSYAN HASYIM