TEMPO.CO, Jakarta - Pelatih Timnas U-19 Indonesia, Fakhri Husaini, telah memulangkan tiga pemain Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar (PPLP) yang mengiktui seleksi. Mereka adalah Jarson Armandi, pemain tengah dari PPLP Papua, Taufik Alif Hidayat, pemain belakang dari PPLP Sumatra Barat dan Ikhwan Ali Tanamal, pemain tengah dari PPLP Bogor. Namun, ia mempertahankan Serdy Hepyfano, pemain depan dari PPLP Maluku Utara.
Fakhri mengukapkan alasannya memulangkan ketiga pemain itu. Ia menilai mereka belum mampu mengikuti ritme permainan yang diterapkan Fakhri Husaini. Meski demikian, Fakhri Husaini tetap memberikan apresiasi kepada ketiga pemain yang dipulangkan dari skuat timnas U-19 Indonesia itu. Dirinya memberikan pesan kepada ketiga pemain tersebut.
Menurut Fakhri, di dunia sepak bola biasa terjadi pencoretan apalagi dalam proses seleksi. Oleh karena itu kapten timnas Indonesia era 90-an itu berharap mereka yang dipulangkan, tak patah semangat. “Di sepak bola, dipanggil ke timnas, dicoret, jadi pemain cadangan, kena hukuman, kartu kuning dan merah itu bagian dari perjalanan mereka untuk bisa jadi pemain hebat,” ujar Fakhri seperti dikutip laman PSSI.
Ia melanjutkan, “Artinya, kepada tiga pemain kemarin saya berpesan bahwa jangan kecewa di sepak bola, hal yang mereka alami adalah kondisi biasa.”
Terseleksi dalam TC kali ini bukan berarti kesempatan tiga pemain tersebut di atas tertutup untuk kembali ke timnas Indonesia. Fakhri berharap, pencoretan ini bisa menjadikan ketiga pemain itu lebih termotivasi untuk menebus kegagalan kali ini. “Saya berharap mereka termotivasi untuk mereka latihan lebih keras, serius, kuat, agar performa mereka bisa lebih baik,” kata dia. “Tidak tertutup kemungkinan, karena mereka masih muda, banyak waktu untuk membela timnas Indonesia. Saya berharap, saya kembalikan mereka untuk lebih baik lagi.”
Sementara itu, Serdy Hepyfano dipertahankan karena dianggap bisa memberi nilai tambah pada tiga striker yang ada, Sutan Zico, Saddam Emiruddin Gaffar, dan Amiruddin Bagus Kahfi. “Kami memang butuh sosok penyerang. Tetapi yang betul-betul saya harapkan bisa menghadirkan solusi bagi kami belum 100 persen saya harapkan. Kalau posisi lain hampir sama-sama punya,” kata dia.
Serdy dinilai memiliki kelebihan. Selain posturnya yang tinggi, pemain itu juga bisa melakukan pergerakan yang baik pada saat berada di area lawan. “Ini yang sedikit berbeda. Pertama dari postur saya memang butuh striker yang ketika berdiri di area lawan bisa bikin lawan mikir. Kalau soal kelemahan dan kekurangan biar kami perbaiki,” kata Fakri. “Tidak hanya dia saja, ada banyak juga pemain depan yang kami cari, butuh pemain yang tinggi. Sementara kami akan main dengan lawan U-19 dari negara lain yang posturnya tinggi-tinggi.”
Timnas U-19 akan terus menggunakan 27 pemain hingga usai laga uji coba melawan Cina yang diadakan dua kali, tanggal 17 Oktober 2019 di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, dan tanggal 20 Oktober 2019 di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Bali.
Dua uji coba itu jadi persiapan Timnas U-19 ke kualifikasi Piala AFC U19 2020. Di sana Indonesia tergabung di Grup K bersama dengan Korea Utara, Hongkong dan Timor Leste. Dalam laga pertama, Indonesia akan bertanding melawan Timor Leste, tanggal 6 November 2019. Berikutnya, David Maulana, dkk berhadapan dengan Hongkong di tanggal 8 November 2019. Terakhir, mereka dijamu Korea Utara di tanggal 10 November 2019.
PSSI