TEMPO.CO, Jakarta - Tottenham Hotspur tengah mengalami pekan yang amat berat. Setelah dihajar oleh Bayern Munchen di pentas Liga Champions dengan skor 7-2, Spurs kembali menelan kekalahan 0-3 dari Brighton di Liga Inggris.
Manajer Spurs Mauricio Pochettino menjadi sosok yang paling disorot. Namun pria asal Argentina ini nampak tak ambil pusing dengan situasi yang sedang dihadapi tim. Ia bahkan tidak takut bila manajemen klub memutuskan untuk mengakhiri kerja sama sebelum musim 2019/2020 selesai.
"Saya tidak khawatir (dengan pemecatan). Saya hanya khawatir tentang kehidupan bukan sepak bola," kata Pochettino.
Manajer yang datang ke Spurs pada 2014 ini mengatakan sepak bola hanya sebuah permainan. "Ada kalanya menang, bisa juga kalah. Masalahnya pada kami ialah (tuntutan) menang dan itu artinya pujian untuk semua orang," sebut Pochettino.
Sebagai seorang juru taktik, Pochettino mengatakan tanggung jawab sepenuhnya ada pada dia. Namun ia menegaskan para pemain tidak tinggal diam sebab tim selalu melakukan perbaikan. "Sepak bola tentang bagaimana menjadi kuat dan tidak lari ketika hasilnya tidak terlalu bagus," tutur dia.
Pengamat Liga Inggris, Neil Custis, menilai masalah utama Spurs terletak ada pada sikap pemain. Menurut dia, Harry Kane dan kawan-kawan terlihat tak punya semangat saat menghadapi Brighton. "Pemain seperti tidak bermain untuk manajer. Sangat disesalkan," ucap Custis.
BBC SPORT | SKY SPORT