TEMPO.CO, Jakarta - Kaki kanan pemain Juventus, Gonzalo Higuain, 31 tahun, membungkam Giuseppe Meazza. Kiper Inter Milan, Samir Handanovic, tak kuasa menahan deras bola.
Dalam rentang sepuluh menit waktu yang tersisa, tim asuhan Antonio Conte itu tak bisa membalas. Laga usai, 1-2 untuk Juventus.
Sebelumnya, kedua tim bermain ketat. Lima menit bermain, Paulo Dybala mencetak gol yang kemudian disamakan oleh sepakan penalti pemain tuan rumah, Lautaro Martinez, 14 menit kemudian.
Higuain bahagia sekali. Namanya menjadi penentu kemenangan sekaligus membawa Juventus kembali ke puncak klasemen, yang didekap erat Inter.
Padahal kesempatan itu kecil sekali. Pelatih Maurizio Sarri lebih percaya kepada Paulo Dybala, yang juga pemain asal Argentina.
“Pelatih membuat keputusan. Paulo memang lebih baik, jadi bisa dimengerti,” katanya. "Yang saya bisa lakukan adalah siap melakukan yang terbaik ketika diperlukan.”
Kepercayaan menjadi inti hubungan Maurizio Sarri dan Gonzalo Higuain. Awal tahun ini, Sarri—yang kala itu menangani Chelsea—mendaratkannya ke London.
Higuain, yang dalam posisi dipinjamkan ke AC Milan, kemudian berseragam Chelsea. Dia menggeser Alvaro Morata, yang tak klop dengan permainan Sarri.
Sarri percaya Higuain, yang merupakan pemainnya di Napoli, bisa berbuat banyak untuk Chelsea. “Dia merupakan salah satu striker terbaik dunia.”
Sayang, Higuain tak sesuai harapan. Di London, Higuain tak berkembang. Dia mencetak lima gol dari 18 kali main. Musim baru, kisah berganti. Sarri pindah ke Juventus.
Namun cerita sama kembali berulang. Mereka kembali bersama untuk ketiga kalinya. Higuain kembali ke klub induknya, Juventus.
Situasi tak berubah. Juventus punya megabintang: Cristiano Ronaldo juga Paulo Dybala. Higuain tak mudah untuk bermain.
Namun Sarri selalu percaya kepada pemain Argentina itu. Kemarin dinihari, dia memasukkan Higuain pada menit ke-62, menggantikan Federico Bernardeschi.
Kepercayaan yang langsung terbalas. Empat belas menit kemudian, dia mencetak gol.
“Paling penting kami menunjukkan karakter saat bermain melawan tim kuat dalam laga dengan tensi tinggi,” katanya. “Kami pantas menang.”
Tak ada pujian untuk Higuain memang. Tapi, siapa pun tahu, Higuain adalah penentu kemenangan Juventus dalam Derby Italia itu.
GOAL | FOOTBALL ITALIA | IRFAN B.