TEMPO.CO, Jakarta -Tim Nasional Indonesia sudah beberapa hari berada di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA). Hal ini sebagai persiapan Timnas Indonesia menghadapi laga lanjutan kualifikasi Piala Dunia 2022 melawan Uni Emirat Arab pada Kamis, 10 Oktober 2019, di Stadion Al Maktoum, Dubai.
Timnas Indonesia sengaja datang lebih awal pada 3 Oktober 2019 ke UEA sebagai bagian dari persiapan dan pematangan pertandingan. Meski begitu, suhu udara dan cuaca Dubai berbeda dengan Jakarta. Terutama di siang hari karena suhu bisa berkisar 37-40 derajat Celsius plus kering.
Bagi pemain tentu ini menjadi tantangan dan harus menjaga kondisi agar dapat bermain maksimal melawan UEA nantinya. Untuk itu pengaturan menu makanan yang baik akan menjadi salah satu faktor agar tubuh tetap bugar dan prima.
Dokter Timnas Indonesia, Ahmad Nizar, mengatakan selain persiapan teknis, para pemain juga harus memperhatikan faktor non-teknis lainnya seperti menu makanan.
"Dengan cuaca seperti ini pola makan harus dijaga agar pemain dalam kondisi bugar dan fit," kata Ahmad Nizar.
"Untuk makanan, kami selalu memesan menu wajib seperti sayur, ayam, ikan, salad, buah, susu, serta roti. Semua saya cek sebelum disajikan ke pemain," tuturnya.
Selama beberapa hari di UEA, tampak para pemain sangat menikmati menu makanan di hotel Ghaya Grand Dubai, sebagai tempat menginap Timnas Indonesia.
Hingga saat ini, belum ada kendala berarti bagi Andritany dan kawan-kawan. Para pemain tampak menjaga hal apa saja yang dimakan, karena ini semua demi performa terbaik di lapangan.
"Untuk pantangan, tetap seperti makanan banyak minyak, pedas, dan kerupuk tentunya. Pemain harus banyak minum air putih dan buah karena cuaca menyengat terutama dari pagi sampai sore" tutur Ahmad Nizar, dokter Timnas Indonesia.
PSSI.ORG