TEMPO.CO, Bandung - Manajer Persib Bandung Umuh Muchtar mengaku sudah melayangkan surat ke PT Liga Indonesia Baru (LIB) dan Komisi Disiplin (Komdis) PSSI terkait keberatan atas kepemimpinan wasit Faulur Rosy saat Persib dijamu Madura United di stadion Gelora Bangkalan, Madura, Sabtu, 5 Oktober 2019, lalu.
"Ya (surat sudah dikirimkan ke PT LIB dan Komdis PSSI), doakan saja," ucap Umuh Muchtar saat dihubungi wartawan, Selasa, 8 Oktober 2019.
Keputusan kontroversial diambil Rosy saat memberikan hadiah penalti untuk tuan rumah Madura setelah Diego Assis terjatuh di kotak penalti Persib pada babak kedua. Alberto Goncalves pun mampu membawa Madura unggul melalui golnya dari titik putih menit 64.
Beberapa pemain Persib tampak melancarkan protes, tapi Rosy tetap tak mengindahkan protes Supardi Nasir dan kawan-kawan dan mantap terhadap keputusannya. Walhasil, Persib pun harus menelan kekalahan 2-1 dari Madura dalam laga itu.
Umuh mengaku sudah menebak kalau wasit akan memberikan hadiah penalti untuk Madura. Makanya, Umuh sempat memerintahkan anak asuhnya agar berhati-hati dalam mengamankan bola di kotak penalti Persib.
"Di babak kedua juga saya sudah beri tahu kalo di babak kedua pasti ada penalti, makanya hati-hati, saya sudah mewanti-wanti ke anak-anak, ternyata kenyataan memang Madura dapat penalti," ucapnya.
Menurut Umuh, kepemimpinan wasit bisa dibilang tidak kompeten dan terlalu berat sebelah. Umuh menyoroti keputusan-keputusan yang diambil Rosy dalam laga itu terlalu mencolok dan kelihatan sangat merugikan skuad berjulukan Maung Bandung.
"Kita sudah (kirim surat). Saya berikan kepada manajemen untuk melayangkan protes. Jangan dibiarkan terus-terusan (karena ini) aneh. Itu semua orang yang menonton baik yang suka atau tidak suka, lihat wasit kemarin. Pada mennonton kan, penalti juga yah," kata Umuh Muchtar.
AMINUDDIN A.S.
