Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pochettino, Ketakpuasan di Tottenham Hotspur yang Terus Dipendam

Reporter

Editor

Hari Prasetyo

image-gnews
Manajer Tottenham Hotspur, Mauricio Pochettino bersama anak asuhnya merayakan keberhasilannya menyingkirkan Manchester City dalam pertandingan leg kedua perempat final Liga Champions di Stadion Etihad, Manchester, 18 April 2019. REUTERS/Andrew Yates
Manajer Tottenham Hotspur, Mauricio Pochettino bersama anak asuhnya merayakan keberhasilannya menyingkirkan Manchester City dalam pertandingan leg kedua perempat final Liga Champions di Stadion Etihad, Manchester, 18 April 2019. REUTERS/Andrew Yates
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Mauricio Pochettino tiba-tiba saja sekarang lagi gencar digosipkan akan dipecat sebagai manajer Tottenham Hotspur ketika Liga Primer Inggris 2019-2020 baru memasuki tujuh sampai delapan pertandingan.

Seperti kiasan klasik, yaitu panas setahun dihapuskan hujan sehari. Membawa Tottenham mencapai final Liga Champions Eropa untuk pertama kali dalam sejarah kehidupan klub dari London rasanya baru saja terjadi kemarin. Dan, itu adalah jasa pelatih yang juga mantan pemain dari Argentina ini.

Musim lalu –mungkin sebagian melupakan atau  sengaja menghapus memori itu-, Pochettino, mantan pemain bek Espanyol dan Newell’s Old Boys yang kini berusia 47 tahun, membawa Tottenham dengan skuad yang tak terlalu bertabur bintang –kecuali Harry Kane- mencetak sensasi di Liga Champions.

Ketika menghadapi sang primadona musim lalu, Ajax Amsterdam pada semifinal, mereka sudah kalah pada pertemuan pertama di London dan ketinggalan di Amsterdam. Tapi, Tottenham mampu membalikkan keadaan, lolos ke final, sebelum dikalahkan Liverpool.  

Tapi, kini Tottenham sudah begitu cepat terjatuh dalam krisis. Dalam dua laga terakhir, mereka digilas Bayern Munich 7-2 pada pertandingan kedua fase grup Liga Champions dan kemudian dikalahkan Brighton 3-0 di Liga Primer Inggris.

Keboboolan 10 gol dalam dua pertandingan terakhir. Rasanya sulit diterima dari Tottenham yang sudah dibawa Pochettino untuk terus berada di dekat tangga juara liga beberapa musim.

Apa yang terjadi sebenarnya? Pochettino adalah pelatih dengan reputasi bagus. Ia meninggalkan klub La Liga Spanyol yang juga dibesakannya sebagai pemain, Espanyol, untuk menerima tawaran menangani Southampton di Liga Primer Inggris.

Pochettino adalah manajer asal Argentina kedua di Liga Inggris setelah pahlawan Piala Dunia 1978, Osvaldo Ardiles. Ia sukses mengangkat Southampton sebelum menerima tawawan Tottenham Hotspur lima tahun lalu.

Tapi, ketika waktu terus berjalan, Pochettino mulai sering mengeluh bahwa kewenangannya sebagai manajer tim semakin dibatasi oleh direksi Tottenham Hotspur di bawah kepemimpinan Daniel Levy. Hal itu terutama, dalam kebijakan pemilihan pemain baru yang akan dibeli.

Levy, pengusaha Inggris keturunan Yahudi, adalah sahabat bagi Pochettino. Tapi, pada saat bersamaan, Levy bagi Pochettino adalah bos yang sama sekali tak bisa ditawar soal otoritasnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pochettino sudah sering bilang ia sekarang sebenarnya tak lagi punya kuasa penuh sebagai manajer, terutama dalam soal kepentingan meremajakan pasukannya.

Dan, selain para pemain muda di tim nasional Inggris bersama Harry Kane, pemain yang sudah lama berada dalam Tottenham ibarat bom waktu buat Pochettino. Christian Eriksen, Jan Vertonghen, dan Toby Alderweireld misalnya. Mereka dalam tahun terakhir kontraknya dan masih belum jelas apakah bisa dipertahankan atau Tottenham sudah siap membeli pemain baru yang sekelas dengan mereka.

Kebijakan besaran gaji yang diterapkan Levy juga dikabarkan semakin meresahkan para pemain Tottenham. Ada isu skuad pemain merasa kian tidak dipercaya, dibayar rendah, dan terlalu banyak bekerja dibandingkan enam rival teratas mereka di Liga Primer Inggris. Sebagian pemain pun mulai merasa kesal terhadap Pochettino.

Pengetahuan mereka tentang gaji Daniel Levy sebagai ketua klub senilai enam juta pound sterling hanya membuat jengkel sebagian para pemain Tottenham.

Ada ketidapuasan Pochettino terhadap penggerusan wewenangnya yang sudah sering diungkapkan ke media sejak musim lalu. Ini mengingatkan hal yang sama dilakukan Antonio Conte sebelum akhirnya ia hengkang dari Chelsea.  

Ketidakpuasan itu kabarnya kemudian mempengaruhi antusiasme Pochettino dalam menangani para pemain Tottenham pada sesi-sesi latihan.

Bibit keretakannya sebenarnya sudah terjadi seusai pertandingan final Liga Champions musim 2018-2019, setelah Tottenham dikalahkan Liverpool di Madrid.

Saat itu Mauricio Pochettino dikabarkan marah. Ia lantas lebih memilih terbang ke Barcelona daripada pulang ke London bersama rombongan tim Tottenham Hotspur.

Mauricio Pochettino, Antonio Conte, Jose Mourinho, dan mungkin juga Ole Gunnar Solskjaer sebenarnya adalah manajer pelatih yang berkualitas. Tapi, dalam persaingan sepak bola modern yang begitu kompetititif, mereka butuh stok pemain utama yang banyak. Dan, inilah yang sering tak bisa dipenuhi direksi tim atas dasar efisiensi semata.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Prediksi Bayern Munchen vs Arsenal di Leg 2 Perempat Final Liga Champions Malam Ini

2 hari lalu

Champions League - Quarter Final - First Leg - Arsenal v Bayern Munich - Emirates Stadium, London, Britain - April 9, 2024 Bayern Munich's Harry Kane celebrates scoring their second goal with Serge Gnabry REUTERS/David Klein.
Prediksi Bayern Munchen vs Arsenal di Leg 2 Perempat Final Liga Champions Malam Ini

Simak kabar kedua tim, juga perkiraan susunan pemain dan prediksi pertandingan Bayern Munchen vs Arsenal di leg kedua perempat final Liga Champions.


Gelar Juara Sudah Direbut Bayer Leverkusen, Top Skor Liga Jerman Kemungkinan Besar Jadi Milik Harry Kane

3 hari lalu

Para penggemar Bayer Leverkusen melakukan selebrasi setelah tim kesayangannya meraih gelar Liga Jerman  di BayArena, Leverkusen, 14 April 2024. REUTERS/Wolfgang Rattay
Gelar Juara Sudah Direbut Bayer Leverkusen, Top Skor Liga Jerman Kemungkinan Besar Jadi Milik Harry Kane

Gelar juara Liga Jerman (Bundesliga) sudah direbut Bayer Leverkusen. Simak persaingan berebut posisi top skor.


Prediksi Chelsea vs Everton di Liga Inggris Pekan Ke-33 pada Senin Malam

4 hari lalu

Pemain Chelsea, Cole Palmer melakukan selebrasi setelah mencetak gol ke gawang Newcastle United dalam Liga Premier Inggris di Stamford Bridge, London, Inggris, 11 Maret 2024. Reuters/Matthew Childs
Prediksi Chelsea vs Everton di Liga Inggris Pekan Ke-33 pada Senin Malam

Duel Chelsea vs Everton ini menjadi partai terakhir dari rangkaian pertandingan Liga Inggris pekan ke-33 yang akan digelar di Stamford Bridge.


Hasil, Top Skor, Klasemen Liga Inggris Pekan Ke-33: Man City Naik ke Puncak, Man United Seri, Newcastle Tekuk Spurs

5 hari lalu

Logo Liga Inggris.
Hasil, Top Skor, Klasemen Liga Inggris Pekan Ke-33: Man City Naik ke Puncak, Man United Seri, Newcastle Tekuk Spurs

Hasil Liga Inggris Pekan Ke-33: Manchester City menang, Manchester United tertahan, sedangkan Newcastle United mengalahkan Tottenham Hotspur.


Hasil Liga Inggris Pekan Ke-33: Newcastle United Kalahkan Tottenham Hotspur 4-0, Isak Bikin Brace

5 hari lalu

Pemain Newcastle United, Alexander Isak melakukan selebrasi. REUTERS/Scott Heppell
Hasil Liga Inggris Pekan Ke-33: Newcastle United Kalahkan Tottenham Hotspur 4-0, Isak Bikin Brace

Newcastle United berhasil mengalahkan Tottenham Hotspur dengan skor 4-0 dalam lanjutan matchday ke-33 Liga Inggris.


Kata Harry Kane dan Thomas Tuchel Usai Laga Arsenal vs Bayern Munchen Imbang 2-2

9 hari lalu

Champions League - Quarter Final - First Leg - Arsenal v Bayern Munich - Emirates Stadium, London, Britain - April 9, 2024 Bayern Munich's Harry Kane celebrates scoring their second goal with Serge Gnabry REUTERS/David Klein.
Kata Harry Kane dan Thomas Tuchel Usai Laga Arsenal vs Bayern Munchen Imbang 2-2

Penyerang Bayern Munchen Harry Kane mencetak gol penalti saat melawan Arsenal saat pertandingan leg pertama perempat final Liga Champions.


Tottenham Hotpurs ke Posisi Empat Besar Liga Inggris Usai Kalahkan Nottingham Forest, Begini Reaksi Ange Postecoglou

11 hari lalu

Ange Postecoglou. REUTERS/Russell Cheyne/File Photo
Tottenham Hotpurs ke Posisi Empat Besar Liga Inggris Usai Kalahkan Nottingham Forest, Begini Reaksi Ange Postecoglou

Tottenham Hotspur mengalahkan Nottingham Forest 3-1 dalam lanjutan Liga Inggris yang membuat mereka menggeser Aston Villa, dari posisi empat besar.


Hasil dan Klasemen Liga Inggris Pekan Ke-32: Liverpool dan Chelsea Seri, Tottenham Naik ke Posisi 4

11 hari lalu

Logo Liga Inggris. (Reuters/Tempo)
Hasil dan Klasemen Liga Inggris Pekan Ke-32: Liverpool dan Chelsea Seri, Tottenham Naik ke Posisi 4

Liverpool tertahan di peringkat dua klasemen dan gagal menggeser Arsenal dari pucuk klasemen Liga Inggris setelah ditahan Manchester United 2-2.


Ange Postecoglou: Tottenham Hotspur Punya Kekuatan Finansial untuk Datangkan Pemain Bintang di Bursa Transfer

12 hari lalu

Tottenham Hotspur Ange Postecoglou. REUTERS
Ange Postecoglou: Tottenham Hotspur Punya Kekuatan Finansial untuk Datangkan Pemain Bintang di Bursa Transfer

Ange Postecoglou menyatakan Tottenham Hotspur memiliki kekuatan finansial untuk mendatangkan pemain bintang pada bursa transfer Liga Inggris.


Mauricio Pochettino Ingin Perbaiki Hubungan dengan Fans Chelsea, Apa Alasannya?

13 hari lalu

Chelsea Mauricio Pochettino. REUTERS
Mauricio Pochettino Ingin Perbaiki Hubungan dengan Fans Chelsea, Apa Alasannya?

Mauricio Pochettino menyatakan ingin memperbaiki hubungan dan membangun relasi yang baik dengan para penggemar Chelsea.