TEMPO.CO, Yogyakarta - Pelatih PSIM Yogyakarta Aji Santoso memutuskan untuk mundur dari kursi pelatih per Rabu 9 Oktober 2019. Aji menyebutkeputusan mundur diambilnya sebagai satu bentuk pertanggung-jawabannnya karena gagal mengangkat prestasi tim berjuluk Laskar Mataram itu.
PSIM kini terpuruk di peringkat tujuh klasemen sementara Liga 2 dan kans nya berat untuk lolos babak delapan besar.
Lantas, akan berlabuh ke mana eks pelatih timnas U-23 itu pasca hengkang dari PSIM? Juga klub apa yang akan menjadi tempat Aji kembali melatih?
"Saya cooling down dulu lah, tenis-tenis dulu. Saya mau pulang ke rumah dulu (usai mundur dari PSIM) ini," ujar Aji Rabu petang 9 Oktober 2019.
Aji menuturkan ia pun merasa berat sebenarnya mengambil keputusan mundur saat timnya tengah di ujung tanduk, berjuang hidup dan mati berjuang demi lolos babak delapan besar Liga 2 2019. PSIM masih memiliki dua laga tersisa di kandang yakni melawan Persatu Tuban (13/10) dan Persis Solo (21/10).
Aji pun melakukan kilas balik di awal menerima pinangan menjadi pelatih PSIM selaku klub Liga 2, yang jelas berbeda dengan klub Liga 1 yang biasa ia tangani, ia telah mempertimbangkan segala resiko dan konsekuensinya.
Setelah benar benar menyelami kompetisi Liga 2, Aji mengakui memang ada perbedaan ihwal kualitasnya. Namun segala kemampuan dan pemikirannya untuk PSIM sudah ia berikan walau hasilnya tak berjalan mulus dengan bukti PSIM justru terpuruk.
"Aku wis gak iso omong (Saya sudah tak bisa bicara) soal bedanya (melatih Liga 1 dan Liga 2 ini. Mungkin habitat saya memang cuma Liga 1," ujar Aji.
Menurut Aji melatih tim Liga 2 diakui lebih sulit. Bukan soal teknis seperti materi pemain, tapi secara luar dalam. "Lebih sulit dalam arti lebih kompleks tantangannya di Liga 2 dibanding Liga 1," ujarnya.
Hanya saja, ujar Aji, di atas kertas ia jujur mengakui materi pemain Liga 1 dan 2 di tanah air masih ada perbedaan jauh dari sisi kualitas. Jomplangnya materi pemain Liga 1 dan 2 itu juga disebut Aji bukan hanya setingkat di bawah tapi bisa sampai dua tingkat di bawah.
Saat Aji mulai melatih PSIM Yogya sebelum putaran kedua Liga 2 2019 dilakukan, Laskar Mataram sendiri sebenarnya jor - joran melepas dan membeli pemain anyar. Hampir seluruh pemain berjumlah sembilan yang direkrut PSIM pun jebolan Liga 1 bahkan ada skuad Timnas seperti Witan Suleman.
Namun Aji mengakui ternyata tak cukup hanya mendatangkan pemain pemain berkualitas untuk mengerek performa PSIM itu. Sebab para pemain baru itu perlu membangun irama juga chemistry antar pemain sehingga tim bisa solid dan satu irama saat berlaga.
"Terbatasnya waktu dari putaran pertama ke putaran kedua ternyata masiu kurang bagi tim untuk menguatkan sisi kerjasama antar pemain," ujarnya.
Total bersama PSIM ada 14 laga yang dinahkodai Aji. Di mana dari laga itu, PSIM Yogyakarta mengalami enam kali kemenangan dan delapan kali kekalahan.
PRIBADI WICAKSONO