TEMPO.CO, Yogyakarta - Pelatih baru PSIM Yogyakarta, Liestiadi, tak mau mengumbar banyak janji untuk menangani Laskar Mataram menuntaskan Liga 2 2019 yang tinggal menyisakan dua laga.
Mantan pelatih Persib Bandung B ini paham betul PSIM berada dalam kondisi kritis usai ditinggalkan Aji Santoso. PSIM saat ini rawan terdegradasi jika menelan kekalahan lagi saat melakoni dua laga tersisa.
Dengan menghuni peringkat tujuh klasemen Liga 2 Indonesia, PSIM dinilai Liestiadi tetap punya peluang lolos degradasi dan bahkan masuk babak delapan besar jika berhasil mengemas enam poin dari laga lawan Persatu Tuban pada 13 Oktober dan Persis Solo pada 21 Oktober.
“Saya punya waktu sedikit untuk menyiapkan PSIM lawan Persatu Tuban. Malam ini juga langsung saya kumpulkan para staf pelatih untuk eksplorasi dan petakan tim ini. Terutama data pemain, siapa cedera, akumulasi, siapa yang siap,” ujar Liestiadi Kamis 10 Oktober 2019.
Lawan Persatu Tuban yang tinggal hitungan hari, Liestiadi hanya punya waktu efektif latihan bersama dua kali. Dengan sisa waktu ini ia akan melakukan eksplorasi tim lalu menggelar program latihan dengan cepat.
Pelatih kelahiran Medan ini memastikan tak akan melihat nama besar ketika memilih skuad yang akan diturunkan dalam dua laga terakhir.
PSIM sudah mendatangkan sejumlah pemain Liga 1 saat masih ditukangi Aji Santoso. Namun Liestiadi mengingatkan bahwa pemain-pemain yang didatangkan PSIM dari klub Liga 1 sebagian merupakan pemain cadangan. Alias jam terbangnya terbilang sedikit. Sebut saja seperti Sutanto Tan yang didatangkan dari Bali United.
Selain itu, para pemain anyar PSIM ini juga sebagian besar baru memperkuat Laskar Mataram di paruh kedua musim sehingga ritme permainannya belum padu. “Memang (sebagian pemain anyar PSIM) bermateri Liga 1, tapi secara kondisi fisik, psikis, dan adaptasi game di lapangan mereka belum banyak teruji,” ujar Liestiadi.
Ke depan, Liestiadi memilih fokus mencari pemain yang bisa bekerja dan berkontribusi pada tim. “Walaupun pemain itu dari Liga 10 pun kalau bisa bekerja tak masalah,” ujarnya.
Liestiadi menuturkan Persatu Tuban memang mungkin dianggap sebagai tim papan bawah dan pernah dikalahkan PSIM 0-2 pada putaran pertama lalu. Namun di paruh musim ini Persatu telah berbenah dan terbukti bisa menggilas Mitra Kukar hingga 3-0. “Saya targetkan saat lawan Persatu Tuban kami sudah siap kondisi fisik, taktikal, dan psikologis untuk bangkit,” kata dia.
PRIBADI WICAKSONO