TEMPO.CO, Jakarta - Pelatih baru PSIM Yogyakarta, Liestiadi, harus memutar otak untuk menyiapkan timnya saat menjamu Persatu Tuban pada laga tunda Liga 2 2019 di Stadion Mandala Krida, Ahad, 13 Oktober 2019. Dalam debutannya ini sejumlah pilar musti absen.
Pemain yang absen antara lain Cristian Gonzales karena akumulasi kartu, Junius Bate, Agung Pribadi, Handika Arga, serta Hery Susilo yang dibalut cedera.
Eks pelatih Blitar Bandung United yang baru menangani tim tiga hari jelang laga kontra Tuban itu pun mengaku tetap optimis tim, Laskar Mataram bakal tampil garang.
"Syaiful Indra dan Nugroho juga diragukan bisa tampil, memang situasinya agak riskan. Tapi kami harus optimis dengan materi yang ada apalagi ini laga kandang," ujar dia, Sabtu, 12 Oktober 2019.
Dengan persiapan mengenal dan melatih tim yang amat singkat atau hanya sekitar dua hari itu, Liestiadi mengakui untuk pertandingan lawan Tuban ia lebih fokus menggali apa yang menjadi ciri permainan PSIM yang bisa dioptimalkan.
Liestiadi menyadari sepenuhnya, tak banyak perubahan strategi yang bisa dilakukan selain hanya menambal kekurangan agar tak dimanfaatkan Persatu.
“Ada diskusi dengan pemain senior dan menganalisa pertandingan sebelumnya terutama saat melawan Madura FC yang saat itu kami main bagus dan berani. Lalu kekurangan finishing saat laga lawan Sulut United juga akan kami tutup,” ujarnya.
Menyiasati absennya sejumlah pemain, Liestiadi telah melakukan eksperimen formasi. Misalnya untuk mengganti pos Cristian Gonzales yang kosong, Liestiadi bisa menurunkan Aldaier Makatindu atau Dwi Raffi Angga atau bahkan keduanya bisa menjadi starter bersamaan.
Bagaiamanapun laga lawan Tuban ini menjadi laga hidup mati yang dilakoni PSIM yang tengah terpuruk di dasar klasemen.
Seandainya menang, tim berjuluk Laskar Mataram ini masih bisa mengharap asa tipis melenggang ke babak 8 besar dengan melihat pada hasil laga lain yang membuat poin mereka unggul.
Namun, Persatu Tuban kini pun diselimuti tren positif. Laskar Ronggolawe itu baru saja sukses menggulung tim sekelas Mitra Kukar dengan skor mengerikan 3-0 8 Oktober 2019 lalu. "Kami waspadai motivasi berlipat Tuban dengan tren positifnya," ujar Liestiadi.
Pelatih Persatu Tuban Bambang Sumantri menuturkan akan mewaspadai permainan PSIM di bawah pelatih barunya. "Kami antisipasi motivasi mereka dengan datangnya pelatih baru, permainannya bisa berbeda," ujar Bambang.
Namun Bambang cukup mengenal baik asisten pelatih baru PSIM, Erwan Hendarwanto yang lama menukangi Laskar Mataram. "Saya tahu benar Erwan yang pegang tim musim lalu, jadi mungkin juga tidak akan ada perbedaan," ujarnya.
Persatu sendiri memboyong 18 pemain demi menjaga tren positifnya. "Kami berharap bisa memberikan permainan cantik, sportif, dan tetap menjunjung fair play," ujarnya.
PSIM Yogyakarta saat ini menempati posisi ketujuh klasemen Liga 2 Wilayah Timur dengan nilai 24 dari 18 laga. Persatu di posisi ke-10 (zona degradasi) dengan nilai 20 dari 17 laga.
PRIBADI WICAKSONO