TEMPO.CO, Yogyakarta - Peluang Persatu Tuban untuk mempertahankan kasta sebagai tim Liga 2 makin menipis pasca ditekuk PSIM Yogyakarta dengan skor 2-0 pada laga tunda Liga 2 di Stadion Mandala Krida Yogya Ahad 13 Oktober 2019.
Persatu Tuban sebelumnya juga dipermalukan PSIM 2-0 pada pertandingan putaran pertama Liga 2 2019 di Stadion Bumi Wali, Tuban, Sabtu (20/7) lalu. Hasil minor ini pun kian membuat Laskar Ronggolawe terpuruk di dasar klasemen sementara.
"Pertandingan hari ini kami sangat banyak tekanan, walau kami sudah main maksimal," ujar Pelatih Persatu Tuban, Bambang Sumantri usai laga.
Tekanan itu berasal dari permainan PSIM yang agresif dan menurut Bambang cukup membuat para pemainnya frustrasi. “Saya kira semua tahu tensi permainan begitu tinggi hari ini termasuk masalah kepeminpinan wasit. Dua laga away tersisa ini kami akan maksimalkan dulu, apapun yang terjadi,” ujar Bambang.
Bambang tak menampik anak asuhnya kerap kalah mental ketika menjalani laga tandang. Strategi permainan yang diharapkan berjalan pun bisa bubar begitu saja ketika mental sudah kalah.
Padahal sebelum menantang PSIM, Persatu dengan gagah gempita berhasil menggulung tim degradasi Liga 1 nan kuat, Mitra Kukar dengan skor 3-0 di kandang.
"Kami banyak pemain muda yang memang masih butuh pengalaman panjang membentuk mental dan fighting spiritnya," ujarnya.
Walaupun Bambang tak menampik faktor lemahnya mental tak jarang pula karena khawatir kepempinan wasit. Namun Bambang sudah pasrah karena terlalu seringnya faktor wasit jadi pemicu ketika mereka menjalani laga tandang.
Dalam laga yang dipimpin wasit Mansyur asal DKI Jakarta itu, gesekan keras antarpemain kerap terjadi dan ikut membuat emosi suporter. Dari empat kartu kuning yang dikeluarkan, tiga kartu untuk Tuban.
Bambang dari pinggir lapangan sempat melayangkan protes keras melalui asisten wasit agar mengingatkan keputusan wasit utama yang dinilai kontroversial dan menguntungkan tim lawan.
Bambang menuturkan saat ini yang bisa dilakukan pihaknya bagaimana menyiapkan dua laga tandang Liga 2 tersisa, yakni melawan Persewar Waropen dan Madura FC, berjalan mulus dan tak membuat Laskar Ronggolawe kehilangan poin lagi.
PRIBADI WICAKSONO