TEMPO.CO, Jakarta - Tuntutan mundur Manajer Manchester United, Ole Gunnar Solskjaer, sudah menggema sejak kekalahan dari Newcastle awal Oktober ini. Sumbernya, para pendukung yang sudah tidak tahan melihat penampilan negatif Setan Merah.
Manajemen klub, dalam laporan The Sun, disebutkan mencoba memberi kesempatan bagi Solskjaer hingga akhir Oktober. Apa pun hasil yang diraih Manchester United (MU) saat bentrok dengan Liverpool akhir pekan nanti tidak akan berpengaruh kepada posisi Solskjaer.
Pada Oktober ini MU akan menjalani jadwal padat. Laga paling krusial ialah usai menghadapi Liverpool. Marcus Rashford dan kawan-kawan akan menantang Partizan di Liga Europa pada 24 Oktober dan bertandang ke Norwich City tiga hari kemudian di Liga Inggris.
Terakhir, pada 31 Oktober giliran Chelsea yang menjamu MU di ajang Piala Liga Inggris. Laga ini bisa menjadi kesempatan emas bagi Chelsea untuk membalas kekalahan dari MU di pekan pertama Liga Inggris.
Dari tiga laga krusial, pertandingan MU melawan Norwich City yang diprediksi bakal menjadi penentu masa depan Solskjaer. Petinggi klub nampaknya masih bisa menerima kekalahan MU dari tim-tim utama Liga Inggris. Namun lain perkara bila juara 20 kali Liga Inggris ini kalah dari tim promosi.
Melihat tekanan yang sedang dialami sang manajer, pemain belakang MU Victor Lindelof menilai pembawaan Solskjaer terlihat positif. "Pelatih mudah diajak bicara dan tahu kapan menempatkan perasaannya," kata dia.
Lindelof mengatakan ketika seseorang ada di Manchester United semuanya menjadi lebih besar. "Ada lebih banyak orang yang memperhatikan. Anda terbiasa dengan kritik," sebutnya.
THE SUN | METRO