TEMPO.CO, Jakarta - Federasi Sepak Bola Spanyol (RFEF) maupun pengelola kompetisi La Liga tidak ingin menggelar pertandingan Clasico antara Barcelona dan Real Madrid di Stadion Camp Nou pada Sabtu 26 Oktober 2019. Pemerintah Spanyol juga menentang partai Clasico itu tetap digelar seusai jadwal pada 26 Oktober itu.
Keberatan untuk menggelar partai Clasico di La Liga dalam waktu dekat ini didasarkan kekhawatiran soal situasi keamanan di Kota Barcelona dan sekitarnya dalam beberapa hari terakhir ini.
Gelombang demonstrasi di jalanan yang berujung pada suasana kerusuhan sosial masih terus terjadi di ibukota provinsi Catalonia itu. Hal tersebut terjadi menyusul protes dari pihak prokemerdekaan Catalan terhadap hukuman penjara yang dijatuhkan pengadilan Spanyol terhadap sembilan pemimpin separatis Catalan.
Selain itu, Barcelona dan Real Madrid sama-sama menentang usulan untuk memainkan partai Clasico pertama itu di Estadio Santiago Bernabeu, kandang Madrid, atau dimundurkan di Camp Nou menjadi Maret 2020.
Menurut koran Marca, pihak-pihal yang berwenang di La Liga itu sedang berunding lagi untuk menjadwalkan kembali pertandingan Clasico di Camp Nou dan ada salah satu pilihan terbaiknya adalah pada 18 Desember 2019.
Tanggal tersebut jatuh pada hari Rabu, hari yang sebenarnya tidak dikehendaki pengelola La Liga. Tapi, itu tanggal yang paling cocok untuk semua pihak.
Keputusan ada di tangan Komite Kompetisi RFEF dan akan ada pemungutan suara di antara tiga pihak pada Senin mendatang, 21 Oktober 2019.
Satu-satunya problem kalau pertandingan Barcelona melawan Real Madrid dalam tajuk partai Clasico pertemuan pertama dalam La Liga Spanyol 2019-2020 digelar pada 18 Desember 2019 adalah saat memasuki babak pertama Copa Del Rey. Tapi, Barcelona, Real Madrid, Atletico Madrid, dan Valencia tidak akan main saat itu karena mereka terlibat dalam Supercopa De Espana pada Januari mendatang.
MARCA | ESPN