TEMPO.CO, Yogyakarta - Panasnya atmosfer Liga 2 menyambut derby Mataram yang mempertemukan PSIM Yogyakarta dan Persis Solo di Stadion Mandala Krida, besok, Senin 21 Oktober 2019, diharapkan hanya terjadi di lapangan.
Walikota Yogya, Haryadi Suyuti, meminta suporter PSIM Yogya mendukung penuh Laskar Mataram dengan sikap bijaksana sebagai tuan rumah.
"Biarkan yang bermain itu pemain yang di lapangan saja. Kami bersama aparat keamanan tidak akan mentolerir segala kegiatan yang menggangu keamanan dan ketertiban di luar laga itu," ujar Haryadi, Minggu 20 Oktober 2019.
Bukan rahasia umum suporter Laskar Mataram memiliki rekam jejak tak akur dengan para pembela Laskar Samber Nyowo. Hingga panitia pelaksana pertandingan PSIM Yogya pun tak mau ambil resiko dengan meniadakan kuota bagi suporter Solo dalam laga ini.
"Kemenangan lawan Persis ini penting bagi PSIM. Jangan sampai upaya meraih kemenangan itu terganggu hal hal lainnya yang tak perlu. Kami minta suporter benar benar mewujudkan harapan itu," ujar Haryadi yang berencana menonton laga itu bersama 17.500 pemegang tiket yang disiapkan untuk derby Mataram itu.
Terkait berembusnya isu sweeping kepada pendukung Solo melalui kendaraan bermotor yang menggunakan pelat AD di wilayah Yogya saat laga berlangsung, Haryadi pun meminta hal itu dihindari. Ia tak mau Yogya yang menyandang kota wisata tercoreng gara gara perseteruan di bidang olahraga merembet ke ranah wisata.
"Sweeping biarkan jadi tugas aparat keamanan jika terjadi potensi konflik. Yogya kota wisata, didatangi wisatawan berbagai daerah, jangan sampai terjadi hal hal seperti itu," ujarnya.
Justru lewat panasnya atmosfer derby Mataram ini, Haryadi menantang suporter untuk berani membuktikan Yogya bisa menjadi tuan rumah yang baik. Tak mudah terprovokasi dan bisa menjaga situasi di rumah sendiri.
"Kita sudah menggunakan stadion Mandala Krida yang bagus, jangan sampai lah fasilitas bagus itu menjadi rusak karena itu kandang PSIM sendiri," ujarnya.
Dalam laga besok, rencananya 1000 personil gabungan polisi dan TNI akan menjaga laga dengan sistem pengamanan berlapis.
Ketua Panitia Pelaksana (Panpel) Pertandingan PSIM Yogyakarta Wendy Umar memastikan tak akan menambah kuota tiket untuk laga itu. "Tiket tak kami tambah. Kami tetap pada jatah semula yang dialokasikan untuk penonton dan pendukung PSIM," ujar Wendy.
PRIBADI WICAKSONO