TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Daerah Jawa Barat tidak mengeluarkan izin pertandingan antara Persib Bandung melawan Persija Jakarta. Kedua kesebelasan dijadwalkan bertemu pada Senin, 28 Oktober 2019 di Stadion Si Jalak Harupat, Bandung.
Ketua Viking Persib Club, Herru Joko, memahami keputusan Polda Jawa Barat yang tidak mengeluarkan izin pertandingan kedua tim pada pekan ke-24 Liga 1 Indonesia ini. Herru bahkan langsung turun ke lapangan untuk merasakan situasi yang dimaksud kepolisian.
"Saya memahami keadaan dan kondisi. Saya juga melihat ke lapangan langsung, ternyata kondisinya kurang bagus. Jadi kami paham dengan keadaan. Yang pasti kalau situasinya sudah bagus, jalan saja,” kata Herru, Selasa, 22 Oktober 2019.
Menurut Herru, salah satu situasi yang menjadi perhatian utama ialah proses pemilihan kepala desa (Pilkades). Ia menilai situasi Pilkades berjalan cukup mengkhawatirkan.
Seperti diberitakan, sebanyak 1.835 desa di Jawa Barat akan menyelenggarakan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak pada Oktober 2019 hingga April 2020. Pada Oktober ini ada tiga daerah yang menggelar Pilkades serentak, yakni Kabupaten Bandung, Kabupaten Tasikmalaya, dan Banjar.
Herru memaklumi kekecewaan dari pendukung Persib atau bobotoh. Namun ia mengingatkan bahwa situasi yang masih berisiko belum memungkinkan untuk menggelar laga Persib versus Persija.
“Upaya kami banyak. Bobotoh akar rumput itu cinta, wajar mereka mem-bully kami. Kami juga bekerja, kami datang ke sini mengupayakan. Kemarin juga ke Polres. Memang situasinya mengkhawatirkan, terutama kegiatan Pilkades,” kata Herru.
PERSIB BANDUNG