TEMPO.CO, Jakarta - Tujuh pemain Liverpool masuk dalam daftar 30 kandidat peraih penghargaan Ballon d'Or tahun ini. Virgil van Dijk, 28 tahun, salah satunya, diprediksi menjadi kandidat paling kuat untuk meraih penghargaan bergengsi itu.
Musim lalu memang milik Liverpool. Meski gagal menjadi juara Liga Primer, mereka berhasil merebut trofi Liga Champions.
Tanda-tandanya sudah terlihat. Dalam penghargaan Pemain Terbaik versi FIFA, beberapa pekan silam, dia masuk tiga besar bersama Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi, yang kemudian menjadi pemenang.
Hasil Ballon d’Or, yang akan diumumkan 2 Desember mendatang di Paris, diprediksi tak akan berbeda dengan pilihan FIFA. Van Dijk dinilai punya modal lebih greng, yaitu tadi, membawa Liverpool menjadi juara Liga Champions.
Selain itu, penghargaan ini bukan lagi milik Messi dan Ronaldo. Tahun lalu, Luka Modric sukses merusak dominasi itu.
Van Dijk punya modal bagus. Lionel Messi, yang juga masuk nominasi Ballon d’Or, memuji bek tim nasional Belanda itu.
"Dia bek yang tangguh. Dia tahu kapan mesti ikut menyerang atau bertahan," kata Messi, beberapa hari lalu. “Meski badannya besar, dia sangat cepat."
Karena Van Dijk, dia dibuat tak berkutik. Saat bertanding di Anfield, di semifinal Liga Champions, Barcelona dihantam Liverpool empat gol tanpa balas.
“Saat ini, sepertinya dia menjadi bek terbaik di Liga Inggris, mungkin juga di dunia,” kata Jose Mourinho, sang komentator. “Dia memiliki kelas yang berbeda.”
Pujian itu semestinya tak membuatnya lengah. Termasuk saat bertanding melawan Genk, di Grup E Liga Champions, dinihari nanti.
Terlebih kinerja barisan belakang Liverpool tengah menjadi sorotan. Dari 12 laga terakhir, mereka hanya meraih tiga clean sheet.
Genk tidak istimewa, sebenarnya. Pada laga perdana, juara Belgia ini dibantai Salzburg 6-2. Kemudian mereka bisa menahan imbang Napoli. Namun, bertanding melawan juara bertahan, mereka punya motivasi berlebih.
Nah, Van Dijk tentu harus membuktikan dia memang bek terbaik saat ini. Pengalaman ketika dipermalukan Hwang Hee-chan--penyerang Salzburg--di Liga Champions pada laga kedua, di Anfield, awal Oktober silam, semestinya menjadi yang terakhir. Hal itu tak boleh terjadi di Luminus Arena, dinihari nanti.
BBC | METRO | SKYSPORTS | IRFAN B.