TEMPO.CO, Jakarta - Sebelum menjejakkan kaki di Johan Cruyff Arena, tak sedikit lembaga statistik sepak bola dan media Inggris yang meragukan langkah Chelsea. Maklum, lawan yang dihadapi adalah Ajax Amsterdam, tim juara bertahan Eredivisie, dan semifinalis Liga Champions musim lalu.
Penampilan Ajax di dua laga penyisihan Grup H sebelumnya pun luar biasa. Tim berjulukan de Godenzonen itu sukses mengalahkan Lille dan Valencia dengan skor sama, 3-0.
Laga pun berjalan seperti prediksi awal. Namun Chelsea, yang berseragam serba hitam, sanggup meladeni permainan Ajax. Lebih mentereng, Chelsea akhirnya menang tipis 1-0 lewat gol yang dicetak pemain pengganti, Michi Batshuayi, pada menit ke-86.
Michy Batshuayi dan Frank Lampard. (reuters)
Di atas kertas, Chelsea memang layak menang. Si Biru tampil ngotot sejak menit awal. Mereka menguasai 47 persen bola, juga membikin empat peluang dalam 16 kali serangan. Sementara itu, tim tuan rumah hanya bisa membuat dua peluang gol dari 10 serangan.
Manajer Chelsea, Frank Lampard, tak bisa menutupi kegirangannya. Menurut pelatih berusia 41 tahun itu, kemenangan atas Ajax menjadi yang terindah sepanjang musim ini. “Kami bekerja sangat keras menyeimbangkan tim di semua lini. Belum lagi tugas berat bagi pemain bergerak ketika bola dikuasai lawan," kata legenda hidup Chelsea itu.
Selain itu, kemenangan atas Ajax seakan-akan menjadi jawaban tegas Lampard terhadap cibiran pedas yang ia terima sejak menjadi Manajer Chelsea musim ini. Kritik tajam bermula ketika Lampard menjalani debut sebagai pelatih pada pekan pertama Liga Primer musim ini.
Bertamu ke Old Trafford, Chelsea dicukur Manchester United dengan skor 0-4. Seketika tagar #LampardOut ramai diteriakkan fan Si Biru di media sosial. Cibiran berlanjut ketika Chelsea kalah oleh Liverpool dalam final Piala Super Eropa lewat adu penalti.
Lampard dikritik karena terlalu memaksa untuk memainkan tenaga muda, seperti Tammy Abraham, 22 tahun, Mason Mount (20 tahun), dan Fikayo Tomori (21 tahun). Gaya permainan Lampard juga dikritik lantaran tak konsisten menjaga skor kemenangan.
“Kemenangan atas Ajax menjadi jawaban atas pertanyaan mereka tentang tekad saya memainkan pemain muda, terlebih dalam kompetisi sebesar Liga Champions," kata Lampard.
Menurut mantan Manajer Derby County itu, justru pemain muda harus mendapat kesempatan besar untuk tampil di kompetisi ketat, seperti Liga Primer dan Liga Champions. Inilah cara yang benar untuk menempa ketajaman bibit muda.
"Buktinya malam ini pemain muda belajar dari pemain yang lebih senior. Mereka bermain rapi," kata Lampard.
Penampilan Chelsea pun menuai pujian. Pakar bola sekaligus mantan pemain Chelsea, Joe Cole, mengatakan permainan Willian dan kawan-kawan sudah kembali ke puncak.
"Menurut saya, penampilan Chelsea mengalami peningkatan kualitas dari satu laga ke laga selanjutnya. Ini perkembangan yang bagus," kata Cole.
Komentar lain datang dari Glenn Hoddle. Menurut dia, Chelsea memainkan peran sulit di kandang Ajax. Seperti dibagi dalam dua kelompok, para pemain Chelsea mati-matian menyusun pertahanan. Namun, di sisi lain, tetap ada pemain yang gencar menyerang.
"Sungguh kemenangan ini adalah buah manis kerja keras mereka. Seharusnya tak ada lagi yang meragukan Lampard dan Chelsea," kata pria berusia 61 tahun itu, yang juga mantan gelandang Tottenham Hotspur.
Pengamat lain, Trevor Sinclair, memuji kekuatan mental Lampard dan para pemain Chelsea. Bagi mantan pemain Manchester City dan Norwich City itu, bukan perkara mudah untuk lepas dari cemoohan yang mendera mereka selama ini.
Tercatat kemenangan 1-0 di Amsterdam menjadi kemenangan keenam mereka secara beruntun. "Dari kalah 0-4 oleh United hingga menang 1-0 atas Ajax sungguh perjalanan yang berat dan tak mudah," kata pria berusia 46 tahun itu.
Sinclair pun optimistis Chelsea masih akan memberikan kejutan di sisa kompetisi musim ini. Bisa jadi Si Biru semakin menanjak di Liga Primer. Sebab, saat ini, mereka sudah bertengger di posisi keempat klasemen sementara dengan nilai 17.
Chelsea punya poin sama dengan Leicester City, tim penghuni tangga ketiga, dan terpaut dua angka dari Manchester City, tim runner-up sementara. Sesuai dengan jadwal, Chelsea akan melanjutkan jadwal Liga Primer pekan ke-10 dengan bertandang ke markas Burnley, besok.
Enam Kemenangan Beruntun Chelsea
24 Oktober 2019: Ajax 0-1 Chelsea (Liga Champions)
19 Oktober 2019: Chelsea 1-0 Newcastle United (Liga Primer Inggris)
6 Oktober 2019: Southampton 1-4 Chelsea (Liga Primer Inggris)
3 Oktober 2019: Lille 1-2 Chelsea (Liga Champions)
28 September 2019: Chelsea 2-0 Brighton (Liga Primer Inggris)
26 September 2019: Chelsea 7-1 Grimsby Town (Piala Liga Inggris)
FOOTBALL LONDON | BT SPORT | BBC | INDRA WIJAYA