TEMPO.CO, Jakarta - Para pemain Kalteng Putra mendatangi manajemen untuk mempertanyakan gaji yang disebut-sebut belum dibayar. Klub diduga belum menggaji pemain dalam dua bulan terakhir.
Kapten tim Kalteng Putra, I Gede Sukadana, mengatakan sudah mempertanyakan persoalan tersebut ke manajemen namun hingga kini belum direspons. "Kami tanya ke CEO dan manager sama sekali tidak ada respon mengenai permasalahan yang kami hadapi ini," kata Sukadana, Jumat, 25 Oktober 2019.
Mantan pemain Bali United tersebut menuturkan rekan-rekannya menuntut agar gaji mereka yang sudah telat pembayarannya selama dua bulan segera dibayarkan. Selama ini para pemain selalu menutupi permasalahan pembayaran gaji yang memang sering terlambat pada beberapa bulan yang lalu. Hanya saja beberapa bulan lalu keterlambatan pembayaran hanya sekitar 10-15 hari.
"Tetapi pada dua bulan terakhir ini gaji kami sama sekali belum dibayarkan. Maka dari itu kami ingin bertemu dengan gubernur," kata mantan pemain Arema itu.
Dampak dari belum dibayarnya gaji, lanjut Sukadana, para pemain memilih melakukan mogok latihan. Pemain tidak akan pernah berlatih seperti biasa apabila gaji tidak segera dibayarkan.
Gubernur Kalimantan Tengah, Sugianto Sabran, diharapkan bisa mencari solusi. Sebab selain pemain, tim pelatih pun belum menerima gajinya yang seharusnya diterima dalam dua bulan ini.
"Pelatih juga belum gajian, jadi dia tidak bisa memaksa kami untuk melakukan latihan karena nasibnya sama," sebut Sukadana yang didampingi pemain lainnya, seperti OK Jhon dan Fajar Handika.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kalteng Falerry Tuwan yang menerima kedatangan rombongan pemain Kalteng Putra di Kantor Gubernur Kalteng mengatakan, dalam pertemuan tersebut pemain Kalteng Putra menyampaikan aspirasinya kepada pemerintah.
Menurut dia, pemerintah daerah sudah memahami persoalan yang dihadapi pemain. Dalam waktu dekat, kata Falerry, ia akan berusaha menghubungi CEO Kalteng Putra untuk mencarikan solusi.