TEMPO.CO, Jakarta - Anthony Martial, 23 tahun, menjadi pahlawan kemenangan Manchester United atas Partizan Belgrade. Dalam laga Liga Europa Grup L, dinihari kemarin, United menang 1-0.
Martial, yang baru sembuh dari cedera selama dua bulan, dengan tenang mengecoh kiper tuan rumah, Vladimir Stojkovic. Setelah gol pada menit ke-43 itu, skor tak berubah. Hasil yang melegakan, tentu saja. Kemenangan ini memutus catatan buruk United yang sebelumnya tidak pernah menang dalam 11 laga tandang.
Kemenangan terakhir didapat ketika mereka menaklukkan Paris Saint-Germain di babak perdelapan final Liga Champions musim lalu.
Setelah itu, bersamaan dengan diangkatnya Ole Gunnar Solskjaer sebagai manajer tetap, United tak pernah menang lagi dalam laga tandang.
Adapun tiga poin tersebut mengangkat klub berjulukan Setan Merah itu merangkak menjadi pemuncak klasemen. Tujuh poin yang mereka kumpulkan menjadi terbaik di antara tiga klub lain.
Poin sebanyak itu juga telah menjamin MU untuk bisa manggung di babak knockout. Dengan catatan, dalam laga berikutnya di Old Trafford, mereka bisa memukul kembali Partizan.
Namun Manajer United, Solskjaer, tidak sepenuhnya senang akan hasil itu. Kemenangan tentu membuat ia gembira. Tapi di lapangan, pasukannya tidak jua berubah menjadi baik.
Solskjaer menurunkan pasukan yang berbeda dengan skuad yang ia perintahkan bermain melawan Liverpool, Ahad lalu. Dia memainkan tujuh pemain yang berbeda.
"Kami mendapatkan hasil yang bagus. Namun, secara penampilan, sama sekali bukan yang kami inginkan,” kata Solskjaer.
Secara umum, penampilan United jauh dari mengesankan. Mereka masih miskin kreativitas.
Pada babak pertama, mereka bisa menguasai lebih banyak bola. Namun serangan yang dibangun tidak membuahkan hasil yang baik. Tendangan ke gawang pun minim.
Di babak kedua, permainan United makin runyam. Sebaliknya, tuan rumah terus menggempur mereka dari segala penjuru.
"Di babak kedua, Partizan membuat kami bertahan terlalu dalam. Saya tidak suka keadaan seperti itu,” ujarnya.
Solskjaer berupaya mengubah keadaan permainan timnya dengan memasukkan dua penyerang, yakni Marcus Rashford dan Daniel James. Dua pemain itu menjadi kunci saat United mencetak gol ke gawang Liverpool dalam laga Ahad lalu.
Harapannya, mereka bisa berkembang. Namun nyatanya tak membawa hasil yang lebih baik. “Pemain kami membiarkan mereka datang ke kotak kami terlalu mudah,” kata Solskjaer.
Meski diraih dengan permainan yang buruk, Solskjaer menyatakan, kemenangan ini tetap penting bagi timnya. “Kami memerlukan kemenangan tandang ini,” ucapnya.
Dia pun berharap kemenangan ini menjadi momentum yang baik untuk perjalanan mereka berikutnya. United memang buruk dalam laga tandang di semua kompetisi.
Di Liga Primer, mereka terakhir menang dalam laga tandang saat bertanding di Selhurst Park, kandang Crystal Palace, Februari lalu.
Laga United berikutnya digelar di Carrow Road, kandang Norwich City. Bukan laga yang mudah buat Setan Merah.
Meski terjerembap di zona degradasi, tim yang dilatih Daniel Farke itu tak bisa dipandang remeh. Manchester City, sang juara bertahan, pernah bertekuk lutut di Carrow Road, September lalu, dengan skor 3-2.
Menghadapi United, Farke menyatakan akan mempersiapkan laga dengan sebaik mungkin. “Kami tidak pernah menganggap remeh lawan,” katanya dalam konferensi pers menjelang laga ini, kemarin.
Dia juga menandai permainan United yang dinilainya lihai dalam serangan balik. Para pemain depan mereka, kata dia, memiliki kecepatan yang hebat.
“Sebaliknya para pemain belakang sangat solid,” tuturnya. “Daniel James luar biasa. Saya selalu menyukai permainannya.”
Toh begitu, dia tetap menjanjikan perlawanan terhadap tim tamu. Bagi dia, tim asuhannya bisa meraih poin dari laga melawan siapa pun.
Farke tentu tak asal bicara. The Canaries punya modal. Selain lantaran main di kandang sendiri—yang menambah kekuatan timnya—mereka punya Teemu Pukki, sang mesin gol.
“Pukki memiliki start yang luar biasa. Mencetak gol dan membuat assist. Dia larut dalam permainan dan bekerja keras untuk tim,” katanya.
Pukki jelas menjadi ancaman. Terlebih, Manchester United—seperti kata Solskjaer—masih bermain tidak seperti yang diinginkan.
BBC | BTSPORTS | CANARIES | IRFAN B.